Solo: Dua atlet para panahan Indonesia, Teodora Audi Ferelly Ayudia dan Ken Swegumilang melaju ke babak 8 besar dan berpeluang merebut medali di ajang Paralimpiade Paris 2024, seusai mengalahkan lawan lawannya, Jumat, 30 Agustus 2024.
Teodora Audi Ferelly Ayudia gemilang menekuk wakil Irak, Sarah Al Hameed dengan skor 129-127, lewat perjuangan keras dan melelahkan dalam dua seri di nomor individu compound putri di Invalides, Paris.
Demikian juga Ken Swagumilang yang turun pada nomor pertandingan individu compound putra lolos ke babak delapan besar usai mengkandaskan perlawanan wakil Australia, Patrick French dengan skor tipis 140-138.
Kabar resmi yang diperoleh Media Indonesia dari NPC Indonesia di Prancis, Sabtu, 30 Agutus 2024 menyebutkan, kedua atlet para panahan Indonesia ini berpeluang untuk meraih medali di Paralimpiade Paris 2024.
Audi sempat kehilangan fokus pada kesempatan pertama seri kedua ketika bidikannya tidak menemui sasaran. Padahal di seri pertama, baik Audi dan Sarah sama sama meraih poin 27.
Situasi tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Sarah untuk mencatatkan 26 poin, Audi hanya sempat mendekat dengan 19 poin lewat dua kesempatan.
Namun dalam situasi tertinggal tujuh poin, Audi tidak kenal menyerah. Mentalnyanyang terjaga, membuat dia bisa fokus dan sukses mencatatkan 27 poin pada seri ketiga, lalu 27 poin di seri 4, dan menutup perolehan bagus 29 poin di seri kelima.
Sedang Sarah yang sempat di atas angin berbalik kehilangan fokus. Pemanah Irak itu hanya mencatatkan 26 poin seri ketiga, 22 poin seri keempat dan 26 poin pada seri kelima.
Audi pun lolos ke babak delapan besar usai mengalahkan Sarah dengan skor 129-127. Ia akan berhadapan dengan wakil Turki, Oznur Cure Girdi pada Sabtu, 31 Agustus 2024 sore waktu Paris atau pukul 20.30 WIB.
Pelatih kepala para panahan Indonesia, Idya Putra Harjianto, mengapresiasi lolosnya Audi ke 8 besar usai menekuk Sarah dengan perjuangan yang berat.
"Memang begitulah dinamika cabang olahraga para panahan, semua diluar prediksi. Audi sempat tertinggal tujuh poin, tetapi bisa mengejar karena mental terjaga bangkit karena pertandingan belum selesai, hingga tampil sebagai pemenang," ungkap Idya Putra Harjianto.
Begitu haknya Idya mengkomentari permainan Ken Swegumilang saat mengalahkan wakil Australia, Patrick French dengan skor 140-138 lewat bidikan yang sangat dramatis.
Ken dalam situasi tertinggal 110-113 hingga seri keempat. Namun kemudian ia membalikkan situasi setelah tiga busurnya mencatatkan 30 poin alias poin sempurna pada seri kelima.
Sementara Patrick French justru kehilangan fokus dengan hanya mendapatkan 25 poin.
"Ken sempat kesulitan karena hujan lebat yang mengguyur venue Invalides. Kemenangan ini menjadi pelajaran berharga menuju pertandingan selanjutnya," sambung Idya.
Ia paparkan, Ken kesusahan membidik karena ada tetesan air hujan di scope-nya Tetapi kemudian bisa come back di seri berikutnya dan memenangkan pertandingan ini.
Ken Swagumilang pun mengakui sejumlah hambatan yang bakal dihadapi di arena panahan Paralimpiade Paris. "Tim para panahan sudah mendapat informasi tentang potensi hujan saat pertandingan. Tak menyangka akan turun deras. Beruntung tim pelatih teoat dalam mengatur strategi, hingga akhirnya bisa menang," kata dia.
Sejujurnya Ken bersyukur tim para panahan Indonesia diberangkatkan lebih awal ke Paris. Adaptasi yang dilakukan sejak 5 Agustus lalu membuatnya lebih nyaman saat pertandingan.
Berkat kemenangan ini, Ken melaju ke babak 8 besar dan akan bersua wakil India, Rakesh Kumar yang berhasil menyingkir wakil Senegal, Aliou Drame dengan skor 136-131. MI/Widjajadi
Dok. NPC Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News