Bertanding di final perdananya di Wimbledon, petenis nomor satu dunia itu mengalahkan petenis Spanyol tersebut dengan skor 4-6, 6-4, 6-4, 6-4, untuk menjadi petenis Italia pertama yang memenangi gelar tunggal Wimbledon.
Di Paris pada awal Juni, Sinner nyaris meraih kemenangan di turnamen Roland Garros, di mana ia memimpin sebelum Alcaraz bangkit untuk menang dalam pertandingan berdurasi lima jam 29 menit sekaligus mempertahankan rekor final major sempurnanya (5-0).
Sinner tak terbendung
Namun kali ini, Sinner tak terbendung. Ia melancarkan pukulan groundstroke ke Alcaraz dan secara bertahap mendominasi pertandingan. Dengan servis kuat, Sinner merebut kendali dari lawannya berusia 22 tahun itu, mematahkan rekor 5-0 Alcaraz di final Grand Slam dan mengakhiri lima kekalahan beruntun dalam head to head mereka.
Sinner tidak hanya mengukir namanya dalam buku sejarah sebagai petenis putra Italia pertama yang memenangi Wimbledon, ia juga kini hanya kurang satu gelar lagi untuk menyelesaikan Grand Slam, dengan hanya Roland Garros yang belum masuk dalam koleksinya.
Ia meninggalkan London dengan keunggulan 3.430 poin atas Alcaraz di peringkat ATP, dan keunggulan baru dalam persaingan yang dengan cepat menjadi duel penentu di era baru. AFP PHOTO/Kiriil Kudryavtsev/Henry Nicholls Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News