Jakarta: Atlet boccia Indonesia, Gischa Zayana dan Muhammad Afrizal Syafa, berhasil mencetak sejarah dengan mempersembahkan dua medali perunggu di Paralimpiade Paris 2024 dan prestasi itu menjadi tonggak baru bagi cabang olahraga boccia di Indonesia, yang baru pertama kali mengirimkan wakilnya ke ajang Paralimpiade.
Medali perunggu pertama diraih oleh Gischa Zayana setelah tampil gemilang mengalahkan wakil Britania Raya, Claire Taggart, dengan skor 5-2 di South Paris Arena 1, Minggu, 1 September 2024 malam WIB. Prestasi ini menjadi kejutan besar mengingat Paralimpiade 2024 adalah ajang multievent level dunia pertama bagi Gischa sebagai atlet boccia.
"Senang banget, bersyukur banget, tidak menyangka bisa mendapatkan medali perunggu ini. Kemenangan ini karena dibantuin sama Allah SWT," ungkap Gischa Zayana dengan penuh rasa syukur usai pertandingan, dikutip dalam keterangan resmi.
Keberhasilan Gischa tidak lepas dari dukungan moral yang kuat dari keluarganya, terutama sang ibu, yang selalu memberikan pesan untuk berdoa dan melakukan yang terbaik. Meski berstatus debutan, Gischa menunjukkan
konsistensi permainan yang luar biasa sejak fase grup hingga akhirnya meraih medali perunggu di nomor individual BC2 putri.
Argya Setya Wimala, pelatih boccia yang mendampingi Gischa, turut menyatakan rasa syukurnya atas pencapaian ini. "Untuk lolos ke Paris saja sudah luar biasa karena perjuangan tiga tahun terakhir mengejar poin
Paralimpiade sangat menguras tenaga dan waktu. Kita lolos sudah luar biasa, apalagi dapat medali perunggu, sangat luar biasa," ujarnya.
Kesuksesan Gischa Zayana diikuti oleh Muhammad Afrizal Syafa yang juga berhasil meraih medali perunggu setelah melalui pertandingan sengit melawan atlet boccia nomor satu dunia, David Smith dari Britania Raya.
Sempat tertinggal 0-3 pada babak pertama, Afrizal berhasil membalikkan keadaan dengan meraih lima poin di tiga babak berikutnya, menutup pertandingan dengan skor 5-3.
Afrizal mengungkapkan bahwa keberhasilannya ini tidak lepas dari arahan para pelatih dan dukungan dari rekan-rekannya. "Ini semua berkat arahan para pelatih dan dukungan dari teman-teman yang bisa menguatkan saya. Alhamdulillah bisa mendapatkan medali perunggu," kata Afrizal.
Pertemuan Afrizal dengan David Smith bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Afrizal juga berhasil mengalahkan Smith pada single event di Brasil, yang menjadi pengalaman berharga baginya. "Alhamdulillah saat di Brasil
juga menang. Medali perunggu ini saya persembahkan untuk negara dan orang tua," tambah Afrizal. AFP PHOTO/Ian Rice Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News