Perintis angkat besi transgender Laurel Hubbard tersingkir dari final Olimpiade Tokyo  setelah gagal dalam ketiga upaya angkatnya di kelas +87kg, Senin, 2 Agustus 2021.
Perintis angkat besi transgender Laurel Hubbard tersingkir dari final Olimpiade Tokyo setelah gagal dalam ketiga upaya angkatnya di kelas +87kg, Senin, 2 Agustus 2021.
Lifter Selandia Baru berusia 43 tahun itu membuat sejarah dengan menjadi transgender perempuan pertama yang tampil di Olimpiade, tetapi tersingkir dari perebutan medali lebih awal.
Lifter Selandia Baru berusia 43 tahun itu membuat sejarah dengan menjadi transgender perempuan pertama yang tampil di Olimpiade, tetapi tersingkir dari perebutan medali lebih awal.
Hubbard sebelumnya turun di kelas putra sebelum memutuskan berganti kelamin menjadi perempuan pada 2013 lalu. Di Tokyo, dia bertanding di kelas +87kg putri.
Hubbard sebelumnya turun di kelas putra sebelum memutuskan berganti kelamin menjadi perempuan pada 2013 lalu. Di Tokyo, dia bertanding di kelas +87kg putri.
Hubbard telah memenuhi syarat untuk tampil di Olimpiade sejak 2015 ketika Komite Olimpiade Internasional (IOC) merilis pedoman yang membuka kesempatan atlet transgender untuk bersaing sebagai perempuan selama kadar testosteron mereka di bawah 10 nanomol per liter, setidaknya dalam 12 bulan sebelum kompetisi.
Hubbard telah memenuhi syarat untuk tampil di Olimpiade sejak 2015 ketika Komite Olimpiade Internasional (IOC) merilis pedoman yang membuka kesempatan atlet transgender untuk bersaing sebagai perempuan selama kadar testosteron mereka di bawah 10 nanomol per liter, setidaknya dalam 12 bulan sebelum kompetisi.

Lifter Transgender Hubbard Tersingkir dari Olimpiade Tokyo

02 Agustus 2021 19:40
Jakarta: Perintis angkat besi transgender Laurel Hubbard tersingkir dari final Olimpiade Tokyo  setelah gagal dalam ketiga upaya angkatnya di kelas +87kg, Senin, 2 Agustus 2021.

Lifter Selandia Baru berusia 43 tahun itu membuat sejarah dengan menjadi transgender perempuan pertama yang tampil di Olimpiade, tetapi tersingkir dari perebutan medali lebih awal.

Hubbard sebelumnya turun di kelas putra sebelum memutuskan berganti kelamin menjadi perempuan pada 2013 lalu. Di Tokyo, dia bertanding di kelas +87kg putri.

Hubbard telah memenuhi syarat untuk tampil di Olimpiade sejak 2015 ketika Komite Olimpiade Internasional (IOC) merilis pedoman yang membuka kesempatan atlet transgender untuk bersaing sebagai perempuan selama kadar testosteron mereka di bawah 10 nanomol per liter, setidaknya dalam 12 bulan sebelum kompetisi.

Namun beberapa ilmuwan mengatakan bahwa atlet transpuan tetap mendapat keuntungan karena mereka telah melewati masa pubertasnya sebagai laki-laki. Kendati demikian, pemerintah Selandia Baru tetap memberikan dukungannya terhadap Hubbard. AFP PHOTO/Chris Graythen/Mohd Rafsan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Olahraga angkat besi selandia baru Olimpiade 2020 transgender Olimpiade Tokyo 2021