Jakarta: Petenis nomor satu dunia asal Serbia, Novak Djokovic akhirnya pulang ke kampung halamannya usai dideportasi oleh pemerintah Australia. Namun, dia disambut bak pahlawan saat tiba di tanah kelahiran.
Kedatangan Djokovic ke Australia bertujuan untuk mengikuti kejuaraan tenis Australia Open. Namun karena Djokovic tidak bersedia divaksin maka pemerintah Australia tidak bisa menerima kedatangannya dan memutuskan untuk mendeportasi petenis unggulan tersebut.
Djokovic sudah tiba di Belgrade pada Senin, 17 Januari 2022. Ia pun disambut oleh warga seperti seorang pahlawan. "Kamu adalah juara, Novak! Kami mencintaimu," teriak pendukung Djokovic di Bandara Belgrade, Serbia.
Absennya Djokovic di Australia Open memang menjadi kerugian tersendiri baginya. Pasalnya, Australia Open merupakan kejuaraan yang paling sering dimenangkan Djokovic.
Tercatat petenis 34 tahun tersebut sudah 9 kali memenangkan Australia Open. Ia pun menjadi unggulan teratas sebelum kejuaraan dimulai.
Pemerintah Australia mendeportasi Novak Djokovic yang diputuskan di Pengadilan Federal, Minggu, 16 Januari 2022.
Sebelumnya, Australia juga membatalkan visa Djokovic dengan alasan karena petenis Serbia itu tidak mau divaksinasi Covid-19 sehingga menimbulkan risiko bagi negara tersebut.
Menurut Undang-Undang Migrasi yang digunakan untuk membatalkan visa, Djokovic tidak akan bisa mendapatkan visa ke Australia selama tiga tahun, kecuali dalam keadaan memaksa yang mempengaruhi kepentingan Australia. AFP Photo/AFPTV/Andrej Isakovic