Jakarta: Petenis AS Coco Gauff mengaku pikirannya lebih santai dan tenang ketika memburu gelar major keduanya di Grand Slam pertama tahun ini Australian Open.
Tak terkalahkan di awal musim, tanpa kehilangan satu set pun dalam upaya tim AS memenangi United Cup awal bulan ini, Gauff membukukan catatan menang kalah 18-2 sejak akhir US Open, yang mencakup kemenangan WTA 1000 keduanya di Beijing dan gelar akhir tahun pertamanya di WTA Finals Riyadh.
Ia menunjukkan performa dengan mengalahkan petenis dunia dalam rentang tersebut, meraih lima kemenangan Top 10, termasuk kemenangan atas Sabalenka dan Iga Swiatek di Arab Saudi, dan satu lagi atas Swiatek di
United Cup.
Hasil seperti itu dapat menimbulkan tekanan bagi seorang petenis, namun tidak demikian dengan Gauff. Petenis peringkat tiga dunia itu mengatakan merasakan hal yang sebaliknya. Ia menyebut pola pikirnya itu 'santai' dan tenang.
"Menurut saya, saya merasa seperti tahu bahwa saya telah bermain dengan baik, tetapi Anda tidak dapat bermain dengan baik sepanjang waktu," kata Gauff menjelang pertandingan pembukanya di Australian Open, seperti disiarkan WTA, Senin, 13 Januari 2025.
Pola pikir tersebut bertolak belakang dari apa yang dirasakan Gauff saat memasuki turnamen Grand Slam terakhir tahun lalu, di mana ia menjadi juara bertahan dan disingkirkan di babak keempat oleh Emma Navarro setelah mencatatkan 60 kesalahan sendiri dan 19 kesalahan ganda.
Penampilan itu diakui Gauff mengajarkan banyak hal, mendorongnya melalui akhir musim dan latihan pramusim dengan tim pelatihnya.
Menjadi semifinalis di Melbourne tahun lalu sebelum kalah dari Sabalenka, Gauff bisa saja menghadapi petenis nomor satu dunia itu lagi di babak yang sama pekan depan. AFP PHOTO/David Gray Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News