Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terus berupaya melakukan penanganan bencana El Nino yang berdampak terhadap krisis air bersih di 8 Kecamatan. Penanganan tersebut, telah menyebabkan 11.000 Kepala Keluarga (KK) atau 31 ribu jiwa kekurangan air bersih.
Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terus berupaya melakukan penanganan bencana El Nino yang berdampak terhadap krisis air bersih di 8 Kecamatan. Penanganan tersebut, telah menyebabkan 11.000 Kepala Keluarga (KK) atau 31 ribu jiwa kekurangan air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rokhman mengatakan, hujan sudah mulai turun di beberapa daerah berada di Jawa Barat tapi masih belum merata. Akan tetapi, di wilayahnya selama ini belum merata dan intensitas hujan masih rendah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rokhman mengatakan, hujan sudah mulai turun di beberapa daerah berada di Jawa Barat tapi masih belum merata. Akan tetapi, di wilayahnya selama ini belum merata dan intensitas hujan masih rendah.
"Intensitas hujan di Pangandaran yang terjadi masih rendah dan kondisinya belum merata di seluruh wilayah. Namun, Pemerintah Provinsi Jabar telah meminta daerah untuk waspada menghadapi musim penghujan karena adanya potensi menimbulkan bencana banjir, longsor, angin puting beliung dan pergerakan tanah," katanya, Senin, 13 November 2023.

BPBD dan FK Tagana Pangandaran Distribusikan Air Bersih di 8 Kecamatan

14 November 2023 09:20
Pangandaran: Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terus berupaya melakukan penanganan bencana El Nino yang berdampak terhadap krisis air bersih di 8 Kecamatan. Penanganan tersebut, telah menyebabkan 11.000 Kepala Keluarga (KK) atau 31 ribu jiwa kekurangan air bersih.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rokhman mengatakan, hujan sudah mulai turun di beberapa daerah berada di Jawa Barat tapi masih belum merata. Akan tetapi, di wilayahnya selama ini belum merata dan intensitas hujan masih rendah.

"Intensitas hujan di Pangandaran yang terjadi masih rendah dan kondisinya belum merata di seluruh wilayah. Namun, Pemerintah Provinsi Jabar telah meminta daerah untuk waspada menghadapi musim penghujan karena adanya potensi menimbulkan bencana banjir, longsor, angin puting beliung dan pergerakan tanah," katanya, Senin, 13 November 2023.

Untung mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi beberapa titik kabupaten/kota yang kemungkinan mulai terjadi hujan intensitas tinggi pada November 2023 berada di wilayah barat dan utara Jabar tapi untuk di Kabupaten Pangandaran tidak masuk. Namun, kondisi ini menyebabkan wilayahnya masih mengalami dampak kekeringan dan krisis air bersih.

"Kabupaten Pangadaran sampai sekarang ini masih mengalami dampak kekeringan hingga petugas BPBD dan FK Tagana terus berusaha melakukan pendistribusian air bersih kepada warga terdampak kekeringan. Karena, hujan yang terjadi di sejumlah daerah belum sampai ke dasar tanah dan kondisinya banyak sumur warga masih kering," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran, Nana Suryana mengatakan, kekeringan yang terjadi sejak bulan Agustus menyebabkan krisis air di 33 Desa tersebar di 8 kecamatan dan berbagai upaya dilakukan dengan mendistribusikan air bersih ke rumah warga terdampak. Namun, untuk pendistribusian air dilakukan setiap hari dan sekarang sudah mencapai 1,82 juta liter.

"Krisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Pangandaran terjadi di 8 Kecamatan antara lain di Mangunjaya, Cimerak, Cijulang, Parigi, Cigugur, Kalipucang, Padaherang, Sidamulih. Kekurangan air bersih bagi warga terdampak di 33 Desa, akan terus dilakukan sampai hujan turun merata di Kabupaten Pangandaran dan dengan harapan agar tidak terjadi bencana," paparnya. MI/Adi Kristiadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News Air Bersih Krisis Air Bersih El Nino Jawa Barat