Salah satu jenis tanaman kurma yakni kurma Barhe. Pohon kurma Barhe ini ada di Saudi Arabia, Yordania, Mesir, dan Thailand. Uji coba yang Suparyoto lakukan membuktikan pohon kurma Barhe bisa hidup di Indonesia.
"Kurma ini bisa buah cepat, gampang, dan tak rewel perawatannya. Buah muda sudah manis dan menjadi favorit kebun kurma di dunia," kata dia ditemui di Desa Sendangtirto.
Selain itu ada juga kurma Ajwa atau kurma Nabi. Buah kurma jenis ini harus menunggu matang untuk bisa manis buahnya.
"Kurma Ajwa ini rasa lebih enak dan harga jual mahal. Produktivitas lebih banyak dari Barhe," ucapnya.
Ia juga memiliki pohon kurma yang biasa tumbuh di Thailand dan California, Amerika Serikat. Jenis kurma ini induknya dari pohon kurma Barhe.
Kurma hasil penyilangan
Suparyoto juga mencoba melakukan penyilangan kurma Thailand dan Mesir (Barhe). Proses penyilahan yang ia lakukan berjalan dengan baik. Pertumbuhan pohon hasil penyilangan tumbuh subur. Kurma hasil penyilangan inilah yang ia beri nama Kurma Ngadinah.
Ngadinah merupakan nama ibu Suparyoto. Ibu Ngadinah kini berusia 100 tahun. Suparyoto memakai tanah warisan orang tuanya untuk melakukan penyilangan pohon kurma itu.
"Kemarin ada yang usia 2 tahun sudah mulai berbunga. Mungkin ini berkahnya menunggu ibu dan berkebun kurma," katanya.
Total Suparyoto sudah memiliki sekitar 4.000 hingga 5.000 pohon kurma. Pohon kurma di kebunnya yang ada di 4 lokasi memang mayoritas ketinggiannya 1-2 meter. Pohon kurma besar yang berjumlah puluhan ketinggiannya 2-4 meter.
"Total ada 50 pohon kurma yang dibiarkan tumbuh besar. Sisanya untuk pembibitan dan uji coba," kata Suparyoto. Medcom.id/Ahmad Mustaqim Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News