Penyandang disabilitas sensorik netra Sumarno (kanan) mencoba rompi 'Penganthi' (penuntun dengan teknologi) dan tongkat putih di kompleks Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) 'Penganthi' Temanggung, Jawa Tengah, Rabu, 22 Juli 2020.
Penyandang disabilitas sensorik netra Sumarno (kanan) mencoba rompi 'Penganthi' (penuntun dengan teknologi) dan tongkat putih di kompleks Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) 'Penganthi' Temanggung, Jawa Tengah, Rabu, 22 Juli 2020.
Rompi Penganti dan tongkat Putih merupakan hasil karya tim inovasi PPSDSN Penganthi, yaitu rompi yang dipasangi sensor jarak dan lampu LED serta sensor keberadaan air pada tongkat yang dirancang untuk mempermudah mobilitas serta mengurangi resiko kecelakaan penyandang disabilitas netra.
Rompi Penganti dan tongkat Putih merupakan hasil karya tim inovasi PPSDSN Penganthi, yaitu rompi yang dipasangi sensor jarak dan lampu LED serta sensor keberadaan air pada tongkat yang dirancang untuk mempermudah mobilitas serta mengurangi resiko kecelakaan penyandang disabilitas netra.

Rompi 'Penganthi' Bantu Mobilitas Disabilitas Sensorik Netra

22 Juli 2020 16:40
Temanggung: Rompi 'Penganthi' hasil karya tim inovasi pendamping Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra 'Penganthi' Temanggung dapat membantu mobilitas para penyandang disabilitas sensorik netra.

Kepala Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra 'Penganthi' Temanggung Purwadi di Temanggung, Rabu, 22 Juli 2020, mengatakan rompi ini dilengkapi alat sensor sehingga ketika dipakai untuk berjalan dan ada rintangan maka sensor akan berbunyi.

"Rompi ini kami padu dengan tongkat putih yang juga dilengkapi sensor air, sehingga kalau tongkat ini menyentuh genangan air sensor akan berbunyi maka penyandang disabilitas netra bisa menghindarinya," katanya.

Menurut dia rompi penganthi juga mempunyai akronim rompi 'penuntun dengan teknologi' sesuai dengan nama pantinya, yaitu Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra 'Penganthi'.

Inovasi rompi penganthi ini berawal dari adanya keresahan para penerima manfaat beserta pembimbingnya karena saat itu penerima manfaat sering mengalami benturan atau terpeleset sehingga mengakibatkan cedera.

"Dengan kasus-kasus tersebut kemudian ada pemikiran dari para pembimbing harus ada alat bantu, kita ingat ada sensor yang ada di mobil saat akan parkir bisa menentukan jarak dan juga ingat sensor air yang bisa mendeteksi keberadaan air," katanya.

Kemudian oleh tim inovasi Penganthi alat sensor tersebut dimodifikasi sehingga bisa ditaruh di dalam rompi yang bisa membantu sebagai alat bantu untuk mengantisipasi benda-benda yang ada di depannya dan juga bisa mengetahui tempat itu becek atau berair. "Biaya untuk pembuatan rompi dan tongkat sensorik tersebut sekitar Rp400 ribu, sehingga masih bisa terjangkau untuk ????dibeli para penyandang disabilitas sensorik netra," katanya. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News penyandang disabilitas