Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersinergi dengan Kementerian UMKM untuk menghadirkan Klinik UMKM Bangkit di daerah terdampak banjir, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersinergi dengan Kementerian UMKM untuk menghadirkan Klinik UMKM Bangkit di daerah terdampak banjir, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Program ini berfungsi sebagai instrumen strategis untuk percepatan pemulihan ekonomi bagi pelaku usaha lokal sekaligus upaya memperkuat ekosistem UMKM di tingkat daerah pascabencana.
Program ini berfungsi sebagai instrumen strategis untuk percepatan pemulihan ekonomi bagi pelaku usaha lokal sekaligus upaya memperkuat ekosistem UMKM di tingkat daerah pascabencana.
“BRIN siap masuk di tim. Kita di sana sudah menyiapkan agenda riset kebencanaan. Sehingga topik UMKM bisa dikaji BRIN, nanti hasilnya akan dieksekusi oleh Kementerian UMKM,” ujar Kepala BRIN Arif Satria dalam rapat bersama Kementerian UMKM pada Senin, 29 Desember 2025.
“BRIN siap masuk di tim. Kita di sana sudah menyiapkan agenda riset kebencanaan. Sehingga topik UMKM bisa dikaji BRIN, nanti hasilnya akan dieksekusi oleh Kementerian UMKM,” ujar Kepala BRIN Arif Satria dalam rapat bersama Kementerian UMKM pada Senin, 29 Desember 2025.

Dukung UMKM Bangkit, BRIN Siapkan Agenda Riset Khusus di Lokasi Bencana

30 Desember 2025 13:38
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersinergi dengan Kementerian UMKM untuk menghadirkan Klinik UMKM Bangkit di daerah terdampak banjir, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Program ini berfungsi sebagai instrumen strategis untuk percepatan pemulihan ekonomi bagi pelaku usaha lokal sekaligus upaya memperkuat ekosistem UMKM di tingkat daerah pascabencana.

Kepala BRIN Arif Satria dalam rapat bersama Kementerian UMKM pada Senin, 29 Desember 2025 mengatakan, UMKM menjadi salah satu topik yang akan dikaji BRIN dalam riset kebencanaan.

“BRIN siap masuk di tim. Kita di sana sudah menyiapkan agenda riset kebencanaan. Sehingga topik UMKM bisa dikaji BRIN, nanti hasilnya akan dieksekusi oleh Kementerian UMKM,” ujarnya.

Kementerian UMKM dalam membentuk Klinik UMKM Bangkit mengajak sejumlah kementerian/lembaga untuk berkolaborasi termasuk BRIN, korporasi, hingga universitas.

Arif pun menyambut baik gagasan Klinik UMKM Bangkit, sebab menurutnya hal ini merupakan solusi konkret pemulihan UMKM. Pada akhir pekan lalu, ia juga telah berkunjung ke lokasi bencana Kabupaten Aceh Tamiang untuk mengimplementasikan inovasi Air Siap Minum (Arsinum) untuk penyediaan air bersih bagi warga korban bencana.

“Saya pekan lalu ke sana, memang wilayahnya lumpuh. Tapi di beberapa titik saya melihat ada orang-orang mulai berjualan sepatu boot, berarti ekonomi mulai muncul,” ucapnya.

Di samping itu, Arif juga menyoroti aspek psikologis dan aspek sosial dari wilayah terdekat lokasi bencana. Seperti misalnya Kabupaten Aceh Tamiang yang berdekatan dengan Medan.

“Jadi bagaimana support masyarakat di luar Aceh Tamiang bisa membantu masyarakat yang terdampak. Di sana masalahnya sangat serius, mereka masih mode survival,” kata Arif.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan, kehadiran Klinik UMKM Bangkit juga ditujukan untuk membantu pemerintah daerah dalam mengidentifikasi kondisi dan kebutuhan UMKM, mendorong pemulihan ekonomi lokal, serta membangun kemitraan dengan berbagai pihak. 

Kolaborasi tersebut melibatkan kementerian dan lembaga, institusi riset seperti BRIN, korporasi, serta perguruan tinggi agar upaya pemulihan UMKM dapat dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya kontribusi gagasan berbasis kajian teknokratik dalam memperkuat implementasi program tersebut. 

“Kami membutuhkan ide-ide teknokratik dari teman-teman BRIN. Apalagi Mas Arif sebagai mantan rektor, tentu kami harapkan gagasan teknokratiknya untuk memperkuat Klinik UMKM Bangkit, agar program ini benar-benar tepat sasaran dan berdampak bagi UMKM,” ujar Maman. Dok. Istimewa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News BRIN UMKM UMKM Indonesia bencana alam