Jakarta: Pemerintah meluncurkan alat rapid test dalam negeri yang diberi nama RI-GHA. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan alat ini merupakan kolaborasi bersama Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT), UGM, Unair, ITB, Universitas Mataram, dan PT Hepatika Mataram.
Pemerintah menargetkan dapat diproduksi sebanyak 200 ribu rapid pada Juli dan 400 ribu di Agustus 2020.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, alat tes cepat atau rapid test produksi dalam negeri ini unggul secara kualitas dan harga dibandingkan produk impor. Satu unit alat rapid test buatan dalam negeri harganya Rp 75.000.
Hal itu disampaikan Riza saat peluncuran alat rapid test dalam negeri, RI-GHA, di kanal Youtube Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis, 9 Juli 2020.
Khusus untuk produk RI-GHA covid-19 tersebut sudah dilakukan uji validasi skala laboratorium. Hasil nilai sensitifitas untuk IgM 96,8 persen, IgG 74 persen melalui pengujian pada 40 serum pasien yang positif dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan inovasi dan produk dalam negeri, khususnya untuk penemuan alkes terkait penanganan Covid-19. Salah satunya yaitu penemuan alat rapid test RI-GHA Covid-19 atau Rapid Diagnostic Test IgG/IgM.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sangat mengapresiasi hasil temuan anak negeri berupa alat rapid test tersebut. Alat itu digadang mampu menjadi solusi atas pemenuhan kebutuhan alkes yang sudah sangat mendesak di Indonesia. ANTARA Foto/Arnold Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News