Kasus Flame Spa Bali yang berkedok layanan prostitusi menjadi ancaman terhadap citra pariwisata di Bali.
Kasus Flame Spa Bali yang berkedok layanan prostitusi menjadi ancaman terhadap citra pariwisata di Bali.
Selebgram Sarnanitha, salah satunya terdakwa kasus Flame Spa yang dipidana penjara 9 bulan.
Selebgram Sarnanitha, salah satunya terdakwa kasus Flame Spa yang dipidana penjara 9 bulan.
Selebgram Sarnanitha, salah satunya terdakwa kasus Flame Spa yang dipidana penjara 9 bulan.
Selebgram Sarnanitha, salah satunya terdakwa kasus Flame Spa yang dipidana penjara 9 bulan.

Kasus Flame Spa: Bali dalam Bahaya Kehilangan Identitas Budaya Pariwisata

01 Maret 2025 22:02
Bali: Kasus Flame Spa Bali yang berkedok layanan prostitusi menjadi ancaman terhadap citra pariwisata di Bali.

Pengamat sosial Gung Pram menilai kasus ini tidak hanya menyangkut hukum, namun juga menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk menjaga identitas budaya Bali dari industri hiburan yang menyimpang.

“Bali selama ini dikenal dengan pariwisata berbasis adat dan budaya, bukan tempat untuk wisata seks. Jika praktik semacam ini dibiarkan, citra Bali akan rusak dan bisa bergeser menjadi destinasi wisata hiburan malam yang jauh dari nilai-nilai kearifan lokal,” tegas Gung Pram saat dihubungi, Sabtu, 1 Maret 2025.

Menurutnya, kasus ini menunjukkan kurangnya pengawasan terhadap bisnis hiburan di Bali, yang mana jika tidak ada ketegasan dapat memicu kasus serupa di pulau Bali. Dia juga menyoroti dampak sosial dari adanya industri tersebut terhadap masyarakat lokal.

“Bukan hanya citra Bali yang dipertaruhkan, tetapi juga masa depan generasi muda. Jika tempat-tempat seperti ini terus bermunculan, akan ada pergeseran nilai sosial yang merugikan masyarakat. Generasi muda bisa terpengaruh dengan gaya hidup hedonisme yang bertentangan dengan nilai-nilai adat dan budaya kita,” tambahnya.

Gung Pram menekankan pentingnya peran aktif desa adat dalam mengawasi bisnis di wilayah mereka untuk menjaga moral dan budaya Bali. Ia mendesak pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan desa adat terhadap praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai Bali, karena tercemarnya citra Bali sebagai destinasi budaya akan mengurangi kunjungan wisatawan berkualitas.

Wisatawan mencari keindahan alam dan budaya, bukan hanya hiburan malam. Kasus Flame Spa harus menjadi pelajaran agar Bali tetap mempertahankan pariwisata berbasis budaya dan adat, mencegah hilangnya identitas Bali. Dok. AFP PHOTO/Instagram/@sarnanitha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News bali spa dan kesehatan prostitusi