Semakin sulit dan mahalnya kayu jati saat ini, membuat para perajin kayu jati di Blora, Jawa Tengah lebih kreatif untuk tetap berkarya, dengan memanfaatkan limbah dan kayu jati tua hasil bongkaran rumah-rumah tua menjadi komuditas yang ternyata cukup populer hingga diekspor ke luar negeri.
Semakin sulit dan mahalnya kayu jati saat ini, membuat para perajin kayu jati di Blora, Jawa Tengah lebih kreatif untuk tetap berkarya, dengan memanfaatkan limbah dan kayu jati tua hasil bongkaran rumah-rumah tua menjadi komuditas yang ternyata cukup populer hingga diekspor ke luar negeri.
Di Blora saat ini, muncul sentra kerajinan akar jati terletak di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora atau kurang lebih tujuh kilometer arah timur Kota Blora, setidaknya 50 perajin kayu memanfaatkan sisa tebangan pohon jati yakni akar menjadi berbagai bentuk kerajinan dari mulai furniture hingga hiasan rumah.
Di Blora saat ini, muncul sentra kerajinan akar jati terletak di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora atau kurang lebih tujuh kilometer arah timur Kota Blora, setidaknya 50 perajin kayu memanfaatkan sisa tebangan pohon jati yakni akar menjadi berbagai bentuk kerajinan dari mulai furniture hingga hiasan rumah.
Cukup menarik karena akar pohon jati berukuran besar yang sebelumnya hanya menjadi jati bakar telah diubah oleh tangan-tangan terampil perajin menjadi sebuah maha karya yang luar biasa dengan nilai seni cukup tinggi, harga juga melambung dari mulai Rp5 juta hingga Rp15 juta per unit, bahkan dari akan hati berukuran raksasa setelah menjadi produk seni itu ada yang mencapai ratusan juta rupiah.
Cukup menarik karena akar pohon jati berukuran besar yang sebelumnya hanya menjadi jati bakar telah diubah oleh tangan-tangan terampil perajin menjadi sebuah maha karya yang luar biasa dengan nilai seni cukup tinggi, harga juga melambung dari mulai Rp5 juta hingga Rp15 juta per unit, bahkan dari akan hati berukuran raksasa setelah menjadi produk seni itu ada yang mencapai ratusan juta rupiah.

Keterbatasan Bahan, Perajin di Blora Manfaatkan Limbah Kayu Jati

11 Desember 2023 11:45
Blora: Semakin sulit dan mahalnya kayu jati saat ini, membuat para perajin kayu jati di Blora, Jawa Tengah lebih kreatif untuk tetap berkarya, dengan memanfaatkan limbah dan kayu jati tua hasil bongkaran rumah-rumah tua menjadi komuditas yang ternyata cukup populer hingga diekspor ke luar negeri.

Di Blora saat ini, muncul sentra kerajinan akar jati terletak di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora atau kurang lebih tujuh kilometer arah timur Kota Blora, setidaknya 50 perajin kayu memanfaatkan sisa tebangan pohon jati yakni akar menjadi berbagai bentuk kerajinan dari mulai furniture hingga hiasan rumah.

Cukup menarik karena akar pohon jati berukuran besar yang sebelumnya hanya menjadi jati bakar telah diubah oleh tangan-tangan terampil perajin menjadi sebuah maha karya yang luar biasa dengan nilai seni cukup tinggi, harga juga melambung dari mulai Rp5 juta hingga Rp15 juta per unit, bahkan dari akan hati berukuran raksasa setelah menjadi produk seni itu ada yang mencapai ratusan juta rupiah.

Rata-rata 80 produk kerajinan seperti meja kursi tamu, patung, hiasan rumah, pembatas ruang dan lainnya setiap bulan di hasilkan dari rumah produksi yang berjajar di sepanjang Kecamatan Jepon, Blora ini. "Banyak pesanan datang dari berbagai daerah dan luar negeri, akar pohon jati dirubah dengan berbagai bentuk kerajinan hingga berdaya guna," ungkap Latifah,45, seorang pengusaha di rumah industri akar jati Blora.

Hal serupa juga diungkapkan Achmad, 50, perajin akar jati bahwa banyak pesanan hasil kerajinan akar jati ini dari Eropa, sehingga cukup kewalahan karena bahan baku juga tidak mudah untuk mendapatu, seperti untuk hiasan
patung berukuran besar harus mencari tebangan pohon yang besar pula, tetapi sekarang ini jarang didapatkan.

Kerajinan akar jati ini, ungkap Achmad, selain lebih kuat serta tahan lama karena tidak ada sambungan dan hanya mengubah serabut akar menjadi bentuk lain yang indah, serta kekuatan yang teruji karena rata-rata berusia tua. "Biasanya kami mendapatkan bahan dari lelang di Perhutani," imbuhnya.

Kerajinan lain memanfaatkan kayu jati bekas juga terlihat di sepanjang ruas jalan Grobogan-Blora, sulitnya mencari bahan baku dan mahalnya harga kayu jati, menjadi perajin mereproduksi kayu-kayu jati dari rumah tua menjadi rumah baru, namun untuk mendapatkan bangunsn rumah tua itu para perajin harus keltar masuk perkampungan cukup jauh.

"Biasanya banyak rumah tua yang tidak lagi terpakai dijual, kami beli dan kita rehap menjadi rumah joglo dan kasebo yang banyak diminati orang kaya di kota," ungkap Husain, 47, seorang perajin rumah di Kunduran, Blora.

Rumah tua berusia ratusan tahun, demikian Husain, yang masih utuh akan tetap dipertahankan dari mulai bentuk hingga kayunya, sedangkan yang sudah tidak utuh lagi kayu-kayu berkualitas baik itu akan diubah menjadi rumah
baru atau kasebo. "Biasanya pesanan banyak dari Bali, Yogyakarta dan Solo," imbuhnya.

Harga jual rumah joglo berukuran 12x12 meter, lanjut Husain, cukup bervariasi sesuai usia kayu, bentuk maupun kelengkapannya yakni Rp40 juta hingga Rp1,5 miliar, karena semakin tua dan lengkap harga akan semakin mahal apalagi gelondongan kayu untuk tiang utama berukuran besar.

Bupati Blora Arief Rohman sangat mengapresiasi berbagai jenis usaha daur ulang kayu jati yang kini berkembang pesat di daerahnya, karena selain memanfaat limbah dan kayu bekas juga dapat menjaga kelestarian hutan jati.

"Pencurian pohon jati semakin berkurang karena perajin hanya membutuhkan limbah dan kayu bekas," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Blora, ungkap Arief Rohman, terus melakukan pembinaan dan pendampingan usaha kerajinan rakyat yang menggunakan bahan baku akar pohon dan kayu bekas tersebut, sehingga kini telah berkembang ratusan rumah industeri dan dapat menyerap ribuan tenaga kerja dari sektor ini.

"Potensi lincah kayu, akar pohon dan kayu bekas rumah tua cukup besar, kita terus dorong para perajin mengolah bahan itu hingga mampu menghasilkan karya baik dan barang bernilai tinggi," kata Arief Rohman. MI/Akhmad
Safuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News Furnitur kayu Jawa Tengah