Akibat kemarau berkepanjangan, warga di Sinjai, Sulawesi Selatan, terpaksa memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari hari.
Akibat kemarau berkepanjangan, warga di Sinjai, Sulawesi Selatan, terpaksa memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari hari.
Seperti yang dilakukan warga di Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan, Senin, 23 Oktober 2023. Dimana setiap harinya warga menuju sungai untuk mencuci, mandi dan juga mengambil air untuk kebutuhan air minum dan masak di rumah.
Seperti yang dilakukan warga di Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan, Senin, 23 Oktober 2023. Dimana setiap harinya warga menuju sungai untuk mencuci, mandi dan juga mengambil air untuk kebutuhan air minum dan masak di rumah.
Warga mengaku sudah lebih dari tiga bulan mereka terpaksa menggunakan air sungai karena sumur mereka telah mengering. Selain untuk dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, salah seorang warga juga memanfaatkan air sungai tersebut untuk dijual kepada warga lainnya.
Warga mengaku sudah lebih dari tiga bulan mereka terpaksa menggunakan air sungai karena sumur mereka telah mengering. Selain untuk dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, salah seorang warga juga memanfaatkan air sungai tersebut untuk dijual kepada warga lainnya.
Seperti yang dilakukan amiruddin yang menjual air sungai yang dimasukkan ke dalam tandon, dimana harga satu tandon yakni Rp50.000 untuk warga di Desa Gareccing dan Rp80.000 untuk warga diluar Desa gareccing.
Seperti yang dilakukan amiruddin yang menjual air sungai yang dimasukkan ke dalam tandon, dimana harga satu tandon yakni Rp50.000 untuk warga di Desa Gareccing dan Rp80.000 untuk warga diluar Desa gareccing.

Kemarau Panjang, Warga di Sinjai Gunakan Air Sungai untuk Kebutuhan Sehari-hari

23 Oktober 2023 09:40
Sinjai: Akibat kemarau berkepanjangan, warga di Sinjai, Sulawesi Selatan, terpaksa memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari hari.

Seperti yang dilakukan warga di Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan, Senin, 23 Oktober 2023. Dimana setiap harinya warga menuju sungai untuk mencuci, mandi dan juga mengambil air untuk kebutuhan air minum dan masak di rumah.

Warga mengaku sudah lebih dari tiga bulan mereka terpaksa menggunakan air sungai karena sumur mereka telah mengering. Selain untuk dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, salah seorang warga juga memanfaatkan air sungai tersebut untuk dijual kepada warga lainnya.

Seperti yang dilakukan amiruddin yang menjual air sungai yang dimasukkan ke dalam tandon, dimana harga satu tandon yakni Rp50.000 untuk warga di Desa Gareccing dan Rp80.000 untuk warga diluar Desa gareccing.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Sinjai menyebut ada 36 desa yang terdampak kekeringan air bersih. MetroTV/Ifa Musdalifa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News kemarau dan kekeringan Krisis Air Bersih Sulawesi Selatan