Jakarta: Peristiwa penggerebekan spa di Bali kembali menarik perhatian masyarakat. Hal ini disebabkan oleh penampilan Sarnanitha dalam konferensi pers yang menyangkal keterlibatannya dalam kasus viral tersebut.
Sarnanitha menjelaskan bahwa ia bukanlah pemilik dari Flame Spa seperti yang dipublikasikan sebelumnya.
Tidak hanya sebagai Komisaris, namun dalam profil Linkedinnya yang kini telah dikunci, Sarnanitha mencantumkan status bahwa dirinya juga sebagai Owner Flame Spa.
Sebelumnya pada Senin, 2 September 2024, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali melakukan razia di Flame Spa Seminyak yang terletak di Jalan Batu Belig, Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Tindakan tersebut dilakukan terkait dugaan praktik prostitusi, yang kemudian mengakibatkan penutupan 2 cabang Flame Spa lainnya di Bali.
"Untuk prostitusi tarifnya berkisar 2-3 juta, pelanggannya macam-macam ada WNA ada juga WNI, jadi ada 3 cabang, ada 3 lokasi semua ditutup diduga indikasi prostitusi itu, kemarin satu tempat ada 11 perempuan terapis," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.
Dalam kasus tersebut, kini Polda Bali juga telah menetapkan lima tersangka terkait kasus Flame Spa di kawasan Seminyak. Dua tersangka baru yang ditetapkan adalah Direktur dan Komisaris Flame Spa. Salah satu owner Flame Spa, Sarnanitha juga termasuk dalam daftar tersangka.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, mengungkapkan penambahan tersangka baru dalam kasus ini. Sebelumnya, Polda Bali telah menetapkan tiga tersangka lainnya, yaitu seorang manajer dan dua receptionis Flame Spa. Dok. Instagram/@sarnanitha Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News