Sejumlah tukang ojek, taksi, dan angkutan kota konvensional, melakukan unjuk rasa menolak keberadaan transportasi daring (online), di Alun-alun Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (17/10/2017). ANTARA/Idhad Zakaria
Sejumlah tukang ojek, taksi, dan angkutan kota konvensional, melakukan unjuk rasa menolak keberadaan transportasi daring (online), di Alun-alun Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (17/10/2017). ANTARA/Idhad Zakaria
Para pekerja transportasi konvensional yang tergabung dalam Forum Transportasi Banyumas (Fortas) tersebut melakukan mogok dan unjuk rasa menuntut agar Pemkab Banyumas mengeluarkan aturan yang melarang keberadaan transportasi online. MI/Liliek Dharmawan
Para pekerja transportasi konvensional yang tergabung dalam Forum Transportasi Banyumas (Fortas) tersebut melakukan mogok dan unjuk rasa menuntut agar Pemkab Banyumas mengeluarkan aturan yang melarang keberadaan transportasi online. MI/Liliek Dharmawan
Bupati Banyumas Achmad Husein di tengah-tengah massa menyatakan telah mendengar aspirasi para pengunjuk rasa.
Bupati Banyumas Achmad Husein di tengah-tengah massa menyatakan telah mendengar aspirasi para pengunjuk rasa. "Karena 1 November nanti ada keputusan baru (keputusan Menhub terkait dengan transportasi daring, red.) maka kita harus berjuang. Yang paling penting keputusan itu harus mengadopsi, harus menyerap aspirasi kalian semua," katanya. MI/Liliek Dharmawan

Angkutan Umum Konvensional Purwokerto Tolak Angkutan Daring

17 Oktober 2017 13:42
Metrotvnews.com, Banyumas: Ratusan awak angkutan umum di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa, menggelar aksi unjuk rasa di Alun-Alun Porwokerto, Selasa (17/10/2017). Aksi tersebut untuk menolak keberadaan transportasi dalam jaringan (daring) berbasis aplikasi. MI/ANTARA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News taksi online