Tim SAR gabungan mengevakuasi warga korban banjir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, 9 Februari 2021.
Tim SAR gabungan mengevakuasi warga korban banjir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, 9 Februari 2021.
Pengungsi korban banjir di Kota Pekalongan terus bertambah karena banjir terus meninggi hingga capai 1,5 meter dan tidak kunjung surut.
Pengungsi korban banjir di Kota Pekalongan terus bertambah karena banjir terus meninggi hingga capai 1,5 meter dan tidak kunjung surut.
Bencana banjir yang terjadi di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah kian
menyulitkan warga, sehingga gelombang pengungsian terus berlanjut. Banjir dengan ketinggian 0,3-1,5 meter masih merendam berbagai daerah di pantura seperti Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Jepara, dan Pati, akibat tingginya intensitas hujan ditambah meluapnya sungai serta air laut pasang (rob).
Bencana banjir yang terjadi di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah kian menyulitkan warga, sehingga gelombang pengungsian terus berlanjut. Banjir dengan ketinggian 0,3-1,5 meter masih merendam berbagai daerah di pantura seperti Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Jepara, dan Pati, akibat tingginya intensitas hujan ditambah meluapnya sungai serta air laut pasang (rob).

Banjir di Pantura Jawa Tengah Kian Parah, Pengungsi Terus Bertambah

09 Februari 2021 12:02
Pekalongan: Bencana banjir yang terjadi di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah kian menyulitkan warga, sehingga gelombang pengungsian terus berlanjut.

Banjir dengan ketinggian 0,3-1,5 meter masih merendam berbagai daerah di pantura seperti Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Jepara, dan Pati, akibat tingginya intensitas hujan ditambah meluapnya sungai serta air laut pasang (rob).

Gelombang pengungsian terus meningkat di berbagai daerah tersebut karena banjir tidak kunjung surut bahkan semakin meluas. Kondisinya juga semakin memprihatinkan karena keterbatasan logistik dan mereka harus berbagi tempat di tengah pandemi covid-19 yang terus mengancam.

Jalur utama pantura juga masih terendam di berbagai daerah hingga menyebabkan kemacetan panjang, bahkan rumah sakit di pantura Semarang lumpuh karena banjir setinggi pinggang orang dewasa merendam dari halaman hingga ke dalam RS. "Pasien yang ada dipindahkan ke lantai dua, tenaga medis juga harus disuplai logistik setiap hari dari luar," kata Anis, 45, seorang petugas medis di RS tersebut.

Masih di Kota Semarang, meskipun sebagian besar banjir telah surut, tiga kecamatan yakni Semarang Utara, Genuk dan Gayamsari, jalur pantura Semarang-Demak juga masih terendam, hingga kendaraan dari dua arah harus dialihkan ke jalur alternatif.

"Kami kesulitan makan dan air bersih, satu hari hanya dapat satu bungkus nasi dan kadang satu bungkus mie instan untuk tujuh orang," ujar warga di Sawah Besar, Gayamsari, Semarang.

Kondisi serupa juga terjadi di Demak, ribuan rumah warga di Desa Sayung, Kecamatan Sayung terendam banjir 40-150 centimeter akibat meluap dan jebolnya tanggul Sungai Dombo, sebanyak 3 200 keluarga (10.300 jiwa) terdampak dan ratusan keluarga lain terpaksa mengungsi.

Di Kudus, banjir mengakibatkan jumlah pengungsi meningkat. Saat ini telah hampir 600 jiwa berada di beberapa tempat pengungsian, bahkan di antaranya terpaksa dilarikan ke RS menggunakan perahu karena kondisi kesehatan menurun. Menurut data dari BPBD setempat, banjir dengan ketinggian hingga 170 centimeter merendam 13 desa di Kecamatan Mejobo, Jati, dan Undaan.

Kondisi banjir terparah di pantura Jateng terjadi di Kota Pekalongan. Banjir di 22 dari 27 kelurahan yang ada tidak hanya 13.000 warga terdampak, jumlah pengungsi capai 2.882 jiwa berada di 47 titik pengungsian. "Hampir semua kota kebanjiran dengan ketinggian air 0,2-1,5 meter," kata Kepala BPBD Pekalongan Saminta.

Kondisi terparah banjir di Pekalongan ini, demikian Saminta, terjadi di Kecamatan Pekalongan Utara karena selain merupakan hilir sungai yang meluap, juga dibarengi dengan rob. Bahkan saat ini untuk menenuhi kebutuhan logistik didirikan 60 dapur umum karena tidak hanya jumlah pengungsi yang bertambah tetapi juga luasan banjir. MI/Akhmad Safuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News pantura bencana banjir jawa tengah