Sepi Pembeli, Harga Ayam Lokal Anjlok di Aceh

Aceh: Denyut ekonomi warga di kawasan Provinsi Aceh sekarang seperti tidak mengembirakan. Hal itu terlihat dari daya pembelian warga tergolong sangat lemah dan menurun drastis.

Ironis lagi kalau harga modal pembelian pedagang semakin tinggi, sedangkan harga jual kepada konsumen akhir turun. Pasalnya di pasar-pasar pengecer sepi pembeli karena kondisi ekonomi warga sulit.

Amatan Media Indonesia di pasar ayam kawasan Keunire, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Aceh, misalnya arus konsumen atau warga yang datang berbelanja tampak sangat sepi. Tidak ada keramaian hilir mudik konsumen sebagaiman biasanya.

Bahkan banyak penjual ayam kampung harus bersabar menanti pembeli yang jarang-jarang mendatangi mereka. Bahkan para penjual ayam keranjang keliling itu hanya duduk ngobrol sema mereka sambil menanti pembeli.

Sayangnya kondisi sepi pembeli ini telah berpengaruh terhadap harga ayam kampung. Bahkan belasan pedagang ayam harus gulung tikar yaitu sudah lama tidak berjualan.

Pada Rabu, 19 Juli 2023 misalnya harga ayam kampung (ayam lokal) ukuran besar (ayam jantan) dari biasanya berkisar Rp 150.000 hingga Rp 160.000 per ekor, sejak sebulan terakhir turun menjadi Rp 100.000 hingga Rp 80.000 per ekor.

Ayam lokal ukuran sedang dari biasanya Rp 55.000 per ekor kini turun menjadi 45.000 per ekor. Lalu ayam kampung ukuran kecil (ukuran patung empat warung nasi) dari Rp 35.000 per ekor, kini turun menjadi Rp 30.000
per ekor.

Basri, pedagang ayam kampong di Pasar Ayam Keunire, kepada Media Indonesia mengatakan, anjloknya harga itu karena selama ini sepi pembeli. Kalaupun ada konsumen yang datang itu juga pembeli eceran untuk kebutuhan keluarga.

"Jarang sekali pembeli partai besar. Selain barang kurang laku, lebih ironis lagi keuntungan sangat tipis karena modal tetap sepeti biasa" tutur Usman" pedagang ayam lokal lainnya. MI/Amiruddin Abdullah Reubee

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News