Purwakarta: Musim kemarau tidak selamanya mendatangkan musibah namun adapula yang malah menjadi berkah. Salah satunya dialami para pengrajin gerabah keramik di Purwakarta, Jawa Barat. Dampak cuaca yang panas menyebabkan proses penjemuran gerabah keramik menjadi cepat kering.
Aktivitas para perajin gerabah di sentra industri keramik kecamatan plered Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat kian menggeliat, di musim kemarau seperti sekarang ini. pasalnya, kemarau dan cuaca panas, mendatangkan berkah tersendiri bagi usaha pembuatan gerabah keramik.
Produksi gerabah di Sentra Produksi di Plered meningkat hingga lebih dari 50 persen. Selain itu, saat ini pesanan juga sedang ramai, baik untuk pasar domestik maupun permintaan ekspor.
Menurut Irwan, jika pada musim penghujan memerlukan waktu antara dua pekan hingga satu bulan untuk penjemuran sebelum dibakar, pada saat kemarau seperti sekarang, pengeringan hanya memerlukan waktu sekira satu minggu, atau kurang dari 10 hari.
"Alhamdulillah cuaca yang panas, proses penjemuran bisa cepat jika musim hujan bisa sampai satu bulan proses penjemuran, saat musim panas paling lama 10 hari sudah kering," Kata Irwan salah seorang pengrajin keramik
Plered, Minggu, 8 September 2024.
Sementara, pihak pemerintah terus mendorong peningkatan produksi dan pemasaran gerabah, termasuk peningkatan kualitas gerabah itu sendiri. Mengingat pangsa pasar ekspor yang terbuka lebar, khususnya ke wilayah timur tengah.
"Kami terus mendorong para pengrajin keramik untuk berinovasi, keramik Plered menjadi andalan kabupaten Purwakarta di bidang industri keramik yang mempunyai pangsa pasar hingga timur tengah," Kata Heri Anwar, Camat Kecamatan Plered, Purwakarta.
Saat ini produk gerabah keramik konvensional, seperti pot bunga dengan berbagai ukuran, lebih banyak untuk kebutuhan pasar domestik. Sementara pasar ekspor, lebih pada produk untuk hiasan interior dan ekterior rumah.
"Untuk pemasaran pasar domestik, perajin gerabah plered sudah memiliki langganan, seperti ke Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Wilayah Sumatera dan Bali," Ungkap Heri Anwar. MI/Reza Sunarya Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News