Kondisi Sungai Cimeta di Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat berubah warna menjadi merah darah, Senin, 30 Mei 2022.
Kondisi Sungai Cimeta di Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat berubah warna menjadi merah darah, Senin, 30 Mei 2022.
Belakangan diketahui jika fenomena perubahan warna air sungai menjadi merah itu diduga akibat warga yang membuang karung berisi pewarna ke sungai di Kampung Cikamuning, RT 20 RW 01 Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang.
Belakangan diketahui jika fenomena perubahan warna air sungai menjadi merah itu diduga akibat warga yang membuang karung berisi pewarna ke sungai di Kampung Cikamuning, RT 20 RW 01 Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang.
Petugas menunjukkan serbuk yang diduga menjadi biang penyebab Sungai Cimeta di Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat berubah warna menjadi merah darah.
Petugas menunjukkan serbuk yang diduga menjadi biang penyebab Sungai Cimeta di Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat berubah warna menjadi merah darah.

Tercemar, Sungai Cimeta Berubah Warna Jadi Merah Darah

31 Mei 2022 14:18
Bandung: Warga dihebohkan dengan kondisi Sungai Cimeta yang berubah warna menjadi merah. Perubahan warna air sungai yang yang melewati Desa Tagogapu dan Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat ini terjadi pada Senin 30 Mei 2022 pagi.

"Kira-kira setelah subuh tadi, warna air masih normal seperti biasa, tapi sekitar jam 6 pagi lewat, warna air sudah berubah jadi merah," kata Ani Mulyani warga sekitar Sungai Cimeta.

Ani mengaku baru pertama kali melihat warna air sungai berubah menjadi merah. Dirinya pun tidak mengetahui penyebab perubahan warna air tersebut. 

"Semenjak tinggal di sini, baru sekarang saya melihat warna airnya berubah," ucapnya. 

Belakangan diketahui jika fenomena perubahan warna air sungai menjadi merah itu diduga akibat warga yang membuang karung berisi pewarna ke sungai di Kampung Cikamuning, RT 20 RW 01 Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang. 

Sementara itu, Satgas Citarum Harum Sektor 9 menduga pencemaran air Sungai Cimeta akibat limbah pewarna kain. Dugaan itu setelah anggota satgas melakukan pengecekan aliran sungai dan mengambil sampel air.

"Jika dilihat secara logika dan dipegang, terus menempel di tangan dan susah dihapus, itu biasanya berasal dari bahan pewarna kain," terang Komandan Subsektor 9 Satgas Citarum Harum, Kholid Abdurrahman.

Apalagi pihaknya menemukan barang bukti serbuk tinta berwarna merah di sekitar aliran Sungai Cimeta. Barang bukti tersebut kemudian dibawa untuk dicek di laboratorium. 

Sejauh ini berdasarkan hasil pengecekan sementara terkait Ph, lanjut dia, kondisi air sungai masih normal diangka 6. Tetapi untuk kepekatan warnanya harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biologycal Oxygen Demand (BOD). 

"Pengecekan hanya bisa dilakukan di laboratorium dan hasilnya baru keluar setelah 5 jam. Kami akan tindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama DLH Bandung Barat dan pihak provinsi," ucapnya. Dok Mediaindonesia.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News pencemaran pencemaran sungai Kerusakan Lingkungan Lingkungan Hidup