Tasikmalaya: Peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 RI, sudah terasa di Kampung Cibahong, RT 19 RW 08, Desa Sukamenak, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. Dalam memeriahkan tersebut, warga berkreasi dan menghias jalan sepanjang 250 meter menggunakan bendera merah putih seperti lorong ditambah berbagai lampu warna-warni.
Pembuatan lorong merah putih merupakan hasil swadaya masyarakat tanpa sponsor dan tanpa anggaran pemerintah daerah. Di depan gerbang jalan masuk lorong merah putih telah di bangun sebuah gapura berukuran besar dari bambu dan lambang negara burung Garuda hingga dipasang foto proklamator Indonesia, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta.
Tokoh masyarakat Badrudin, 54, mengatakan, memperingati Hari Kemerdekaan ke-78 RI di wilayahnya setiap tahun sekali telah membuat berbagai kreasi dan di 2023 menghias jalan dengan membuat dekorasi lorong merah putih hasil musyawarah warga. Namun, pembuatan lorong merah putih merupakan hasil swadaya masyarakat tanpa sponsor dan termasuknya tidak ada bantuan dari pemerintah daerah.
"Kegiatan mendekorasi ruas Jalan Cipawedal menjadi semacam lorong bendera merah putih karena menghias jalan tersebut merupakan yang kedua kalinya. Kali ini lorong merah putih mendapat apresiasi dari Bupati Tasikmalaya, karena menyempatkan waktunya berkunjung ke Kampung Cibahong untuk melihat langsung lorong merah putih tersebut," katanya, Selasa, 15 Agustus 2023.
Ia mengatakan, dekorasi lorong merah putih yang dilakukan warga dikerjakan selama dua minggu hingga membuat masyarakat sekitar merasa banga karena lorong bendera merah putih sempat viral di media sosial. Pembuatan lorong merah putih yang dibentangkan, banyak warga berdatangan untuk melihat langsung terutama pada malam hari ketika lampu mulai berwarna warni.
"Lorong merah putih yang telah dibentangkan banyak warga berkunjung dan mereka datang bukan hanya sekitar Kecamatan Sukarame, tetapi banyak yang datang dari Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Garut dan lainnya. Namun, tidak hanya lorong merah putih, warga juga membuat dekorasi memeriahkan peringatan 17 Agustus, seperti ornamen burung Garuda dan lukisan tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat lainnya, Cicip Sucipto mengatakan, dekorasi lorong merah putih yang dilakukannya selama dua minggu dengan bergotong-royong, bahu membahu dan mendekatkan antar warga dengan yang lain untuk menyelesaikan kreasi peringati HUT ke-78 RI. Namun, warga sekitar juga ada yang membuat burung Garuda dari ranting pohon, boboko asepan, tampah dan ratusan bambu.
"Untuk membuat lorong merah putih memang membutuhkan banyak bahan baku mulai dari paku 12 kg, tali kawat 15 kg, pohon bambu 250 batang, 100 tampah, 150 boboko asepan, lampu warna warni 150 bungkus, lampu LED 500 meter. Akan tetapi, semua pohon bambu yang dipasang di atas, samping kiri, kanan itu semua memakai kawat, paku agar kondisinya tidak bergoyang," paparnya. MI/Adi Kristiadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News