Musim kemarau panjang dan keterbatasan sumber pengairan di sawah, petani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah beralih ke budidaya tembakau, luas lahan tembakau melonjak hingga 250 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Musim kemarau panjang dan keterbatasan sumber pengairan di sawah, petani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah beralih ke budidaya tembakau, luas lahan tembakau melonjak hingga 250 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pemantauan Media Indonesia Selasa, 6 Agustus 2024 ribuan hektare area persawahan di Kabupaten Blora berubah dari sebelumnya tanaman padi menjadi kebun tembakau, ribuan petani memiliki mengganti tanaman pangan ke bududaya tembakau, karena keterbatasan air baik di sawah maupun sungai yang ada akibat kemarau panjang dan tidak ada hujan lebih dari dua bulan.
Pemantauan Media Indonesia Selasa, 6 Agustus 2024 ribuan hektare area persawahan di Kabupaten Blora berubah dari sebelumnya tanaman padi menjadi kebun tembakau, ribuan petani memiliki mengganti tanaman pangan ke bududaya tembakau, karena keterbatasan air baik di sawah maupun sungai yang ada akibat kemarau panjang dan tidak ada hujan lebih dari dua bulan.

Kemarau Panjang, Budidaya Tanaman Tembakau di Blora Naik 250 Persen

06 Agustus 2024 16:20
Blora: Musim kemarau panjang dan keterbatasan sumber pengairan di sawah, petani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah beralih ke budidaya tembakau, luas lahan tembakau melonjak hingga 250 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pemantauan Media Indonesia Selasa, 6 Agustus 2024 ribuan hektare area persawahan di Kabupaten Blora berubah dari sebelumnya tanaman padi menjadi kebun tembakau, ribuan petani memiliki mengganti tanaman pangan ke bududaya tembakau, karena keterbatasan air baik di sawah maupun sungai yang ada akibat kemarau panjang dan tidak ada hujan lebih dari dua bulan.

Guna memenuhi kebutuhan penyiraman tanaman tembakau tersebut, petani membuat sumur-sumur dangkal di area persawahan yang tersebar di sejumlah kecamatan. "Kami memilih tanaman tembakau karena ketersediaan air terbatas saat musim kemarau seperti sekarang ini," ujar Sarwan, 50, petani di Desa Puledagel Kecamatan Jepon, Blora.

Hal serupa juga diungkapkan Sunaryo, 45, petani tembakau di Desa Tambaksari, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, selain karena keterbatasan air untuk kebutuhan pertanian saat musim kemarau ini, banyak petani yang tergiur membudidaya tembakau karena keuntungan yang tinggi bahkan hingga tiga kali lipat dibandingkan menanam padi atau palawija.

"Keuntungan menanam tembakau bisa mencapai 40 persen dari modal, rata-rata setiap hektare sawah dapat ditanami hingga 26 ribu tanaman," ujar Sunaryo.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura, Perkebunan dan Peternakan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP 4) Blora Rosalia Diah Erawati mengatakan dampak kemarau ini banyak petani beralih ke budidaya tembakau, sehingga jumlah lahan pertanian yang kini ditanami tembakau melonjak hingga 250 persen dibandingkan tahun lalu. MI/Akhmad Safuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News kemarau tanaman tembakau Jawa Tengah