Lhokseumawe: Ratusan imigran Rohingya kabur atau melarikan diri dari kamp pengungsi di Indonesia dan diyakini telah diperdagangkan ke negara tetangga Malaysia.
Saat ini hanya tersisa 112 pengungsi Rohingya yang tersisa di kamp Lhokseumawe, Aceh, turun dari hampir 400 yang tiba antara Juni dan September tahun lalu.
Baik otoritas lokal maupun PBB tidak dapat menjelaskan keberadaan para pengungsi etnis minoritas Muslim tanpa kewarganegaraan dari Myanmar, yang dikhawatirkan telah meminta para penyelundup untuk membantu mereka menyeberangi selat Malaka menuju ke Malaysia.
"Kami belum tahu kemana mereka pergi," kata Ridwan Jalil, kepala satuan tugas Rohingya di Lhokseumawe. "Tetapi mereka akan melarikan diri jika mereka dapat menemukan lubang untuk ditinggalkan karena itulah tujuan mereka."
Sebelumnya, 99 imigran etnis Rohingya, Myanmar, mendarat di Pantai Lancok, Lhokseumawe pada 25 Juni 2020. Kemudian, pada 27 September 2020, kembali mendarat 297 imigran Rohingya di Pantai Ujong Blang, Lhokseumawe.
Jumlah keseluruhan imigran Rohingya itu 396 orang dan ditampung di BLK di Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe. Kemudian, jumlah imigran Rohingya menjadi 352 setelah beberapa dari mereka kabur dari penampungan. Kemudian, Pemerintah Kota Lhokseumawe menyerahkan imigran itu kepada UNHCR.
Setelah serah terima kepada UNHCR pada 4 Desember 2020, ada 249 pengungsi di BLK Lhokseumawe melarikan diri, sehingga saat ini hanya tersisa 112 orang. AFP PHOTO/Amanda Jufrian Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News