Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri melakukan pertemuan bilateral dengan polisi Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik Polis Diraja Malaysia (JSJN PDRM). Pertemuan ini membahas daftar pencarian orang (DPO) narkoba di masing-masing negara.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri melakukan pertemuan bilateral dengan polisi Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik Polis Diraja Malaysia (JSJN PDRM). Pertemuan ini membahas daftar pencarian orang (DPO) narkoba di masing-masing negara.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan pertemuan itu dilakukan pukul 10.00-12.00 WIB, Kamis, 28 November 2024. Polisi JSJN PDRM yang datang ialah Dato' Khaw Kok Chin.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan pertemuan itu dilakukan pukul 10.00-12.00 WIB, Kamis, 28 November 2024. Polisi JSJN PDRM yang datang ialah Dato' Khaw Kok Chin.
"Kita membahas masalah DPO-DPO kita yang berhenti di Malaysia dan DPO-DPO Malaysia yang ada di Indonesia," kata Mukti di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 28 November 2024.
Selain membahas DPO, Mukti menyebut pihaknya juga mengantisipasi jalur masuk narkotika ke Indonesia dari Malaysia melalui Golden Triangle. Terutama narkoba jenis sabu.
Selain membahas DPO, Mukti menyebut pihaknya juga mengantisipasi jalur masuk narkotika ke Indonesia dari Malaysia melalui Golden Triangle. Terutama narkoba jenis sabu.

Polri-Malaysia Sepakat Saling Awasi DPO Narkoba

28 November 2024 16:10
Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri melakukan pertemuan bilateral dengan polisi Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik Polis Diraja Malaysia (JSJN PDRM). Pertemuan ini membahas daftar pencarian orang (DPO) narkoba di masing-masing negara.

Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan pertemuan itu dilakukan pukul 10.00-12.00 WIB, Kamis, 28 November 2024. Polisi JSJN PDRM yang datang ialah Dato' Khaw Kok Chin.

"Kita membahas masalah DPO-DPO kita yang berhenti di Malaysia dan DPO-DPO Malaysia yang ada di Indonesia," kata Mukti di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 28 November 2024.

Selain membahas DPO, Mukti menyebut pihaknya juga mengantisipasi jalur masuk narkotika ke Indonesia dari Malaysia melalui Golden Triangle. Terutama narkoba jenis sabu.

"Kita sepakat, sepaham kita akan menutup semua jalur-jalur masuk bagian Sumatra maupun Kalimantan. Nanti ke depan kita akan membuat pertukaran-pertukaran untuk polisi, saling mendahulukan kerja sama seperti dengan Thailand," ungkap jenderal polisi bintang satu itu.

Mukti melanjutkan dengan kerja sama itu, Polri bisa melakukan pengawasan di Malaysia untuk menangkap para DPO Indonesia di Negeri Jiran itu. Menurutnya, banyak gembong narkoba Indonesia yang jadi DPO berada di Malaysia.

"Kita bersepakat bahwa kita boleh datang ke sana untuk melakukan survaillance (pengawasan) terhadap DPO-DPO kita di Malaysia dan dia akan bantu," ungkap Mukti.

Sebaliknya, Mukti memastikan Polri juga akan membantu melakukan pengawasan terhadap DPO Malaysia yang berada di Tanah Air. Di samping itu, ketika ditanya jumlah DPO Indonesia di Malaysia Mukti enggan membeberkan.

Mantan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya itu hanya menyebut jumlahnya cukup banyak dan tidak bisa disampaikan. Terpenting, kata dia, identitas DPO narkoba itu telah dikantongi.

"Kita sudah berikan ke Malaysia, Malaysia akan melakukan survaillance dulu. Setelah oke, nanti kita diundang ke sana untuk melakukan penangkapan. Mudah-mudahan ini berhasil ya, dan yang paling utama adalah banyak TPPU di sana yang perlu kita rapikan," pungkas Mukti. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News POLRI indonesia-malaysia narkoba