Banda Aceh: Warga Aceh memperingati 16 tahun bencana gempa dan tsunami pada Sabtu, 26 Desember 2020. Peringatan di tengah pandemi covid-19 saat ini dilaksanakan secara sederhana.
Warga dari berbagai suku dan agama melakukan ziarah kubur ke kuburan massal korban tsunami untuk tabur bunga dan mendoakan keluarganya yang menjadi korban. Peringatan juga diisi dengan tausyiah dan menyantuni anak yatim dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi pada pukul 08:58:53 WIB tanggal 26 Desember 2004 episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia.
Guncangan gempa tersebut berskala 9,1–9,3 dalam skala kekuatan Momen dan IX (Violent) dalam skala intensitas Mercalli. Gempa bumi megathrust bawah laut terjadi ketika Lempeng Hindia didorong ke bawah oleh Lempeng Burma dan memicu serangkaian tsunami mematikan di sepanjang pesisir daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia.
Gelombang tsunami yang tingginya mencapai 30 meter (100 ft) menewaskan 230.000 – 280.000 jiwa di 14 negara dan menenggelamkan sejumlah permukiman pesisir. Gempa dan tsunami ini merupakan salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah. Indonesia adalah negara yang dampaknya paling parah selain Sri Lanka, India, dan Thailand. AFP PHOTO/Chaideer Mahyuddin Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News