Surabaya: Masa pandemi covid-19 membuat kehidupan menjadi serba sulit. Namun seorang pengrajin batik di kawasan Jetis Kulon, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur mempunyai ide untuk melewati masa sulit tersebut.
Menggandeng ibu-ibu di kampung tersebut, Muhammad Huri mengajak mereka untuk bejalar membatik dengan sapu lidi di rumahnya.
Sapu lidi dipilih karena ibu-ibu yang ikut belajar membatik kebanyakan sudah berumur. Alasannya karena jika memakai canting membutuhkan ketelatenan dan ketekunan.
"Tekniknya dengan menciprat-cipratkan lidi yang sudah dicelupkan ke tinta malam ke sebuah kain," kata Muhammad Huri.
Batik teknik sapu lidi tersebut telah dipasarkan ke sejumlah daerah dengan harga Rp150.000 sampai Rp400.000 per lembar tergantung tingkat kesulitannya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News