Anies Baswedan Nonton 'Semar Mbangun Kayangan' di Malang

Malang: Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan hadir untuk menyaksikan 'Semar Mbangun Kayangan' di Malang, Jawa Timur. Pagelaran wayang kulit itu dimainkan oleh Ki Dalang Suroso.

Anies Baswedan dan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali bersama kader NasDem menonton wayang kulit duduk sejajar dengan warga di objek wisata Pentungan Sari, Dusun Bodean Putuk, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, 9 Agustus 2023 malam.

Anies menekankan pentingnya merawat eksistensi wayang kulit di era digital. Upaya melestarikan harus sejalan mengembangkan kesenian luhur bangsa ini.

"Kebudayaan jangan sebatas dilestarikan agar tidak berhenti pada peninggalan masa lalu. Harus dikembangkan selalu mengikuti perkembangan zaman," tegasnya.

Menurut Anies, unsur penting pagelaran wayang kulit itu pada penanggap, dalang beserta kerabat kerja dan penonton. Apalah artinya dalang pentas tanpa penonton. Itu sebabnya penting menumbuhkan penonton yang demen wayang kulit.

"Saya selalu hormat pada warga yang menonton wayang kulit sambil bawa anak. Itu menumbuhkan rasa cinta pada wayang kulit," katanya.

Wayang kulit, lanjutnya, merupakan tontonan yang penuh dengan tuntunan. Karena itu, kesenian ini harus dihidupkan dan dijaga sebagai pekerjaan rumah bersama karena nilai-nilainya memberikan pelajaran kehidupan yang luhur.

Memang, pagelaran wayang sempat paceklik saat pandemi. Kini, mampu bangkit lagi. Agar berkembang, kebudayaan ini harus adaptif sesuai zaman.

Saat Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta menginisiasi pagelaran wayang kulit. Saat itu, animo penonton sangat antusias menyaksikan pagelaran yang pertama kali itu. Selanjutnya, pagelaran diikuti seluruh pemerintah kota di Jakarta.

"Ini melampaui dugaan, penontonnya penuh, mereka datang dari mana-mana. Padahal tanpa iklan, hanya getok tular. Sejak saat itu, pagelaran wayang menjadi pembuka. Sesudah di balai kota DKI Jakarta, lalu seluruh kantor wali kota Jakarta menggelar wayang," ujarnya.

Anies yang mengaku tumbuh besar di Sleman, Yogyakarta, begitu cinta pada wayang kulit. Di desa, biasanya orang mantu, ngunduh mantu dan sunatan, selalu menanggap wayang kulit. Untuk itu, wayang kulit yang disahkan UNESCO sebagai situs warisan dunia pada 2003 harus dikembangkan menjadi kesenian dan kebudayaan prioritas pembangunan masa depan.

"Ini harus menjadi komitmen bersama. Insyaallah, kalau Allah takdirkan untuk amanah (presiden) ini diberikan, salah satu prioritas adalah kesenian tradisional diberikan kesempatan dan sumber daya agar bisa tumbuh berkembang," ucapnya.

Anies berharap masyarakat bersama-sama membawa agenda ini agar manfaatnya bisa dirasakan secara luas.

"Terima kasih telah merawat dan mengembangkan wayang kulit, mudah-mudahan panjenengan diberikan kesehatan dan dimudahkan dalam menjalankan tugas kebudayaan yang mulia. Untuk penyelenggara, mudah-mudahan lebih sering menanggap wayang mulai warga dan pemerintah di kantor desa, kantor kecamatan dan kantor bupati/walikota," pungkasnya. MI/Bagus Suryo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News