NTT: Lebih dari 2.000 warga telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara di tengah meningkatnya aktivitas sebuah gunung berapi di Indonesia bagian timur, kata seorang pejabat setempat pada Selasa, 2 Januari 2024.
Gunung Lewotobi Laki-Laki di provinsi Nusa Tenggara Timur telah meletus beberapa kali dalam beberapa minggu terakhir, termasuk letusan pada hari Senin, 1 Januari 2024 yang memuntahkan abu vulkanik 1,5 kilometer (4.800 kaki) di atas puncaknya, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) .
Badan tersebut mencatat letusan lain dari Lewotobi Laki-Laki pada hari Selasa tetapi awan abu dari gunung berapi tersebut tidak teramati, katanya dalam sebuah pernyataan.
Abu vulkanik dari letusan baru-baru ini telah berdampak pada dua kecamatan di dekat gunung Lewotobi Laki-Laki, menyebabkan lebih dari 2.200 warga mengungsi ke tempat penampungan sementara yang didirikan oleh pemerintah setempat, Benediktus Bolibapa Herin, seorang pejabat kabupaten Flores Timur, mengatakan kepada AFP pada hari Selasa.
“Jumlah pengungsi di (kecamatan) Wulanggitang berjumlah 1.931 orang, dan di (kecamatan) Ile Bura (kecamatan) Ile Bura sebanyak 328 orang,” kata Herin.
“Dengan adanya kenaikan status (Gunung Lewotobi Laki-Laki), masyarakat harus direlokasi ke zona aman untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.”
Pihak berwenang pada hari Senin menaikkan status gunung berapi tersebut ke tingkat kewaspadaan tertinggi kedua di Indonesia dan memperluas zona pengecualian dari dua kilometer menjadi empat kilometer (13.100 kaki) di sekitar kawahnya.
Abu gunung berapi juga memaksa Bandara Frans Seda, yang terletak lebih dari 80 kilometer jauhnya, ditutup sejak Senin. MGN/Fransiskus Gerardus Molo Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News