Hamparan sampah tampak berserakan dan memenuhi bibir jurang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Palak, Banjar Palak, Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Hamparan sampah tampak berserakan dan memenuhi bibir jurang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Palak, Banjar Palak, Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Tampak seorang lelaki bersama perempuan setengah baya sibuk menurunkan sampah dari kendaraan roda tiga berwarna hijau.
Tampak seorang lelaki bersama perempuan setengah baya sibuk menurunkan sampah dari kendaraan roda tiga berwarna hijau. "Ini sampah dari atas (kawasan suci Pura Besakih-red). Semua sampah dari atas dan dari desa dibuang ke sini," kata lelaki itu saat Media Indonesia melihat hamparan sampah di TPS Palak, Kamis, 16 November 2023. Namun dia menolak menyebutkan identitas dengan alasan nanti diketahui pihak berwajib.

Mengerikan! Sampah dari Kawasan Suci Pura Besakih Dibuang ke Jurang

19 November 2023 12:42
Denpasar: Hamparan sampah tampak berserakan dan memenuhi bibir jurang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Palak, Banjar Palak, Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

Tampak seorang lelaki bersama perempuan setengah baya sibuk menurunkan sampah dari kendaraan roda tiga berwarna hijau. "Ini sampah dari atas (kawasan suci Pura Besakih-red). Semua sampah dari atas dan dari desa
dibuang ke sini," kata lelaki itu saat Media Indonesia melihat hamparan sampah di TPS Palak, Kamis, 16 November 2023. Namun dia menolak menyebutkan identitas dengan alasan nanti diketahui pihak berwajib.

Tumpukan sampah yang menggunung itu bukannya diolah di TPS yang sudah ada, tapi didorong dan dibuang ke jurang menggunakan alat berat.

"Baru dua hari lalu alat berat dorong timbunan sampah ke jurang karena sampah sudah menimbun dan meluber sampai menutup jalan masuk," kata Ashar pengepul yang tiga hari sekali memungut material daur ulang dari tumpukan sampah di jurang untuk dibawah ke Klungkung dan Denpasar.

Kata Ashar, kalau sampah sudah penuh pasti datang alat berat meratakan dan mendorong ke jurang. "Kalau sampah sudah penuh, datang alat berat lalu didorong ke jurang. Biasanya dua atau tiga hari sekali. TPS-nya sudah lama tidak berfungsi," katanya sambil menjelaskan dirinya membeli sampah sampah bernilai ekonomi dari tempat itu seperti botol plastik air mineral.

Sementara I Kadek Andreawan, Ketua Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Besakih dan I Gusti Ayu Riska Wandari dari Bumdes Desa Besakih bercerita panjang lebar tentang permasalahan sampah di kawasan itu sampai dibangunnya TPS3R Palak pada tahun 2011.
  
Keduanya menceritakan awal mula bangunan TPS3R yang dilengkapi mesin pencacah, alat pengayak kompos dan lain-lain, namun sepi tanpa ada kegiatan pengolahan sampah.

"Bangunan TPS3R ada sejak 2011, tetapi baru diserahkan hak guna pakai kepada UPS pada Juni 2022. Bangunan TPS3R dibangun oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bali. Tanahnya milik Pemkab Karangasem seluas 38 hektare. Pengelolaannya diserahkan kepada Pemkab Karangasem. Namun TPS3R itu tidak berjalan hingga saat ini, karena tidak ada tenaga yang mengelolah," kata Riska mengawali ceritanya, Minggu, 19 November 2023.

UPS sendiri yang merupakan bagian dari Bumdes Desa Besakih itu berdiri pada 2018 dan bergerak pada jasa pengangkutan sampah warga. Di awal tahun 2018 Riska dan kawan kawan membuat gerakan Ketrok Semprong Kedasi Besakih.

"Waktu itu warga membuang sampah di titik-titik yang dilewati oleh wisatawan, seperti jembatan, dan lain-lain. Semua dibersihkan termasuk (sampah, red) yang ada di got-got, bahkan yang ada di jurang di dekat Pura dibersihkan total. Setelah gebrakan ketok semprong juga digelar edukasi konser mendatangkan beberapa artis," kata Riska.

Setelah UPS disahkan Bumdes menjadi unit usaha pada tahun 2018, hingga kini terdapat 218 KK di Desa Besakih yang berlangganan jasa pengangkutan sampah.

Ada pemikiran waktu itu, UPS tidak hanya melakukan pengangkutan saja, tetapi juga mengolah, sehingga permasalahan sampah bisa tuntas.

"Jadi tidak hanya sekadar mengangkut dan memindahkan sampah ke TPS, tetapi juga mengolah sampah di TPS3R Palak," ujarnya sembari menjelaskan sebelum berpindah ke Palak pihaknya menyewa lahan di Kedundung selama setahun. MI/Arnold Tanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News Sampah pencemaran bali