Jakarta: Tiga puluh tahanan Palestina dibebaskan pada Rabu, 29 November 2023 malam, kata otoritas penjara Israel, dalam pertukaran terakhir berdasarkan perpanjangan perjanjian gencatan senjata yang akan berakhir dalam beberapa jam.
“Pada malam hari, 30 tahanan keamanan pria dan wanita dibebaskan dari sejumlah fasilitas penjara,” kata layanan penjara negara itu dalam sebuah pernyataan.
Di antara mereka yang dibebaskan adalah Ahed Tamimi, seorang aktivis berusia 22 tahun yang telah menjadi tokoh penting bagi warga Palestina yang menentang pendudukan Israel.
Dia ditahan karena sebuah unggahan Instagram, yang dibantah oleh keluarganya, yang menurut sumber-sumber Israel menyerukan pembantaian warga Israel dan merujuk pada Hitler.
Ibunya, Narimane, yang suaminya juga ditahan, mengatakan Ahed bahkan tidak bisa membuka akun media sosial.
Pembebasan semalam, yang terjadi setelah gelombang keenam sandera dibebaskan dari Gaza, menjadikan jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel berdasarkan kesepakatan gencatan senjata menjadi 210 orang.
Hamas dan militan lainnya di Gaza telah membebaskan 70 warga Israel berdasarkan perjanjian tersebut, bersama dengan hampir 30 sandera berkewarganegaraan lain di luar kerangka gencatan senjata.
Para sandera dan tahanan yang dibebaskan disambut dengan perayaan oleh teman dan keluarga, namun bentrokan telah terjadi selama beberapa malam antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di luar Penjara Ofer.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan lima orang terluka, satu serius, akibat tembakan tajam di luar penjara semalam. AFP PHOTO/Jaafar Ashtiyeh/John Macdougall Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News