Jakarta: Museum seni terkemuka Belgia mengembalikan lukisan yang telah disimpan selama 71 tahun, kepada cicit dari pasangan Yahudi. Harta pasangan tersebut dijarah Nazi setelah melarikan diri pada malam Perang Dunia Kedua.
Lukisan berjudul Blumestilleben ('Bunga') itu diturunkan dari Musees royaux des Beaux-Arts (Museum Seni Rupa Kerajaan) pada Kamis, 10 Februari 2022, dan kemudian dikemas untuk dikirimkan.
"Seluruh keluarga mencari 30 karya seni," kata pengacara Imke Gielen. "Ini adalah yang pertama yang benar-benar teridentifikasi karena sayangnya kami tidak memiliki gambar lukisan yang hilang."
Lukisan bunga merah muda dalam vas biru karya seniman Jerman Lovis Corinth pada 1931 tersebut adalah milik Gustav dan Emma Mayer, yang meninggalkan rumah mereka di Frankfurt pada 1938 ke Brussel. Mereka tiba di Inggris pada Agustus 1939.
Namun, mereka tidak dapat membawa barang-barang milik mereka, termasuk 30 lukisan, yang kemudian dijarah oleh Nazi.
Setelah perang, otoritas Belgia tak mengetahui lukisan itu milik siapa. Mereka kemudian mempercayakannya ke museum pada 1951, di mana lukisan itu digantung.
Kepala museum Michel Draguet mengatakan lebih mudah untuk menemukan pemilik asli karya seni dalam kasus keluarga Yahudi yang tinggal di Belgia, berkat arsip dan kontak.
"Di sini, tidak mungkin untuk mengetahui apakah karya ini berasal dari Jerman, dari negara lain," kata Draguet.
Museum itu juga menghadirkan dua ruangan yang berisi dan membahas seni dan karya jarahan Nazi yang diambil oleh Belgia pada masa kolonial. AFP PHOTO/John Thys Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News