Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat, 13 Desember 2024, mengakhiri kebuntuan politik dengan menunjuk Francois Bayrou sebagai Perdana Menteri (PM) baru. Sebelumnya, pejabat lama, Michel Barnier dan pemerintahannya digulingkan oleh parlemen melalui mosi tidak percaya, pekan lalu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat, 13 Desember 2024, mengakhiri kebuntuan politik dengan menunjuk Francois Bayrou sebagai Perdana Menteri (PM) baru. Sebelumnya, pejabat lama, Michel Barnier dan pemerintahannya digulingkan oleh parlemen melalui mosi tidak percaya, pekan lalu.
Bayrou menjadi PM keempat yang ditunjuk Macron dalam waktu kurang dari setahun, dan yang keenam sejak 2017.
Bayrou menjadi PM keempat yang ditunjuk Macron dalam waktu kurang dari setahun, dan yang keenam sejak 2017.
Bayrou lahir pada 1951 di lingkungan pedesaan dari keluarga petani di Kota Borderes, Prancis barat daya. Ia adalah politisi berhaluan tengah yang memulai karier politiknya pada 1974, setelah menempuh studi sastra pada sebuah universitas.
Bayrou lahir pada 1951 di lingkungan pedesaan dari keluarga petani di Kota Borderes, Prancis barat daya. Ia adalah politisi berhaluan tengah yang memulai karier politiknya pada 1974, setelah menempuh studi sastra pada sebuah universitas.
Bayrou pernah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden sebanyak tiga kali, yaitu pada 2002, 2007, dan 2012, sebelum memutuskan untuk mendukung Emmanuel Macron pada pemilihan 2017.
Bayrou pernah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden sebanyak tiga kali, yaitu pada 2002, 2007, dan 2012, sebelum memutuskan untuk mendukung Emmanuel Macron pada pemilihan 2017.

Francois Bayrou Jadi PM Baru Prancis

14 Desember 2024 17:46
Ankara: Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat, 13 Desember 2024, mengakhiri kebuntuan politik dengan menunjuk Francois Bayrou sebagai Perdana Menteri (PM) baru. Sebelumnya pejabat lama, Michel Barnier dan pemerintahannya digulingkan oleh parlemen melalui mosi tidak percaya, pekan lalu.

Bayrou lahir pada 1951 di lingkungan pedesaan dari keluarga petani di Kota Borderes, Prancis barat daya. Ia adalah politisi berhaluan tengah yang memulai karier politiknya pada 1974, setelah menempuh studi sastra pada sebuah universitas.

Karier politiknya dimulai pada 1982, ketika ia menjadi anggota dewan kota di Pau setahun kemudian. Pada 1986, ia terpilih menjadi anggota Majelis Nasional, majelis rendah parlemen Prancis, mewakili departemen Pyrenees-Atlantiques.

Pada 1993, Bayrou diangkat menjadi Menteri Pendidikan dalam kabinet Perdana Menteri Edouard Balladur.

Sejak 2014, ia menjabat sebagai Wali Kota Pau, kota di wilayah barat daya Prancis. Ia juga merupakan Presiden Partai Gerakan Demokratik (Mouvement Democrate atau MoDem) dan sekutu dekat Presiden Macron. Pada 2020, Bayrou diangkat sebagai Komisaris Tinggi untuk Perencanaan.

Sebagai mantan anggota Parlemen Uni Eropa, Bayrou pernah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden sebanyak tiga kali, yaitu pada 2002, 2007, dan 2012, sebelum memutuskan untuk mendukung Emmanuel Macron pada pemilihan 2017.

Namun, Bayrou sempat menuai kontroversi selama kampanye 2002, ketika ia menampar seorang anak yang mencoba mencopetnya di Kota Strasbourg.

Bayrou kini menjadi PM keempat yang ditunjuk Macron dalam waktu kurang dari setahun, dan yang keenam sejak 2017. Sumber: Anadolu 

Foto: AFP PHOTO/Ludovic Marin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Prancis politik prancis

GRAFIS