Sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober, perbatasan antara Lebanon dan Israel telah mengalami peningkatan baku tembak, terutama antara Israel dan gerakan Hizbullah yang didukung Iran, serta kelompok-kelompok Palestina, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas.
Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah melaporkan kematian tiga warga -- dua jurnalis dan seorang warga sipil lainnya -- dalam pemboman Israel di wilayah Tair Harfa. Al-Mayadeen mengatakan korespondennya Farah Omar, 25, dan juru kamera Rabih Maamari, 40, tewas.
Militer Israel mengatakan tentara beroperasi melawan ancaman dari daerah peluncuran Hizbullah di daerah Jebbayn, dekat Tair Harfa.
“Kami mengetahui adanya klaim mengenai jurnalis di wilayah tersebut yang terbunuh akibat tembakan IDF (tentara). Ini adalah wilayah dengan permusuhan aktif, di mana terjadi baku tembak… Insiden ini sedang ditinjau,” katanya.
Mobil menjadi sasaran
Di tempat lain di Lebanon selatan, NNA mengatakan pesawat musuh menyerbu rumah-rumah penduduk di Kfar Kila, menyebabkan kematian Laiqa Sarhan, 80, dan melukai cucunya, seorang warga negara Suriah.
Hizbullah, sekutu Hamas, mengatakan bahwa sebagai tanggapan terhadap serangan itu, para pejuangnya menargetkan pasukan Israel dengan peluru kendali dan pangkalan militer dengan roket Katyusha tipe Grad.
NNA juga melaporkan bahwa Israel juga menyerang sebuah mobil antara Qlaileh dan Shaaytiyeh di Lebanon selatan, menewaskan empat orang.
Seorang pejabat dari kamp pengungsi Palestina Rashidiyeh, yang meminta tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media, mengatakan salah satu korban tewas adalah Khalil al-Kharraz, seorang pemimpin senior sayap militer Hamas di Lebanon. AFP PHOTO/Kawnat Haju Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
.jpg?w=330)
.jpg?w=330)
.jpg?w=330)
.jpg?w=330)
.jpg?w=330)
