Kabul: Sedikitnya empat orang meninggal dunia dan 20 terluka dalam serangan bom dan senjata terkoordinasi di Kabul, Ibu Kota Afghanistan, Selasa, 3 Agustus 2021. Serangan itu menargetkan menteri pertahanan Afghanistan.
Gelombang ledakan, yang menurut Washington memiliki ciri khas Taliban, terjadi ketika tentara Afghanistan mendesak penduduk untuk mengungsi dari kota selatan yang terkepung menjelang serangan yang direncanakan terhadap gerilyawan setelah tiga hari pertempuran sengit.
Kekerasan telah meningkat di seluruh negeri sejak awal Mei ketika Taliban melancarkan serangan nasional segera setelah pasukan asing pimpinan AS meninggalkan negara tersebut.
Kementerian dalam negeri mengatakan bahwa serangan itu berhasil ditangkis dan semua penyerang telah dibunuh oleh pasukan keamanan. "Sejumlah besar orang diselamatkan dan daerah itu aman sekarang," kata juru bicara Mirwais Stanikzai kepada wartawan.
Bom pertama meledak di Kabul tengah pada Selasa malam, mengirimkan gumpalan asap tebal ke langit.
Menhan Bismillah Mohammadi mengatakan serangan tersebut adalah bom mobil bunuh diri yang menargetkan rumahnya. "Sayangnya beberapa penjaga saya terluka," tambahnya.
Kurang dari dua jam setelah bom mobil diledakkan, ledakan keras lainnya diikuti oleh ledakan yang lebih kecil dan tembakan sporadis mengguncang Kabul, juga di dekat Zona Hijau dengan keamanan tinggi yang menampung beberapa kedutaan, termasuk misi AS.
Sebuah sumber keamanan mengatakan beberapa penyerang menyerbu rumah seorang anggota parlemen setelah meledakkan bom mobil dan juga menembaki kediaman menhan dari sana.
"Beberapa anggota parlemen bertemu di rumah anggota parlemen ini untuk membuat rencana untuk melawan serangan Taliban di utara," kata sumber itu. AFP PHOTO/Wakil Kohsar Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News