Demonstrasi menolak kudeta di Myanmar semakin mencekam.
Demonstrasi menolak kudeta di Myanmar semakin mencekam.
18 orang pendemo diduga tewas akibat kekerasan yang dilakukan aparat.
18 orang pendemo diduga tewas akibat kekerasan yang dilakukan aparat.
Massa diduga mendapatkan serangkaian serangan dari petugas keamanan Myanmar. Gas air mata, peluru karet, hingga granat setrum diarahkan ke kerumunan massa. Namun, serangan-serangan itu gagal membubarkan massa.
Massa diduga mendapatkan serangkaian serangan dari petugas keamanan Myanmar. Gas air mata, peluru karet, hingga granat setrum diarahkan ke kerumunan massa. Namun, serangan-serangan itu gagal membubarkan massa.
Demonstran terlihat mengenakan helm plastik dan perisai darurat untuk berhadapan dengan polisi dan tentara. Kantor hak asasi manusia PBB menginfokan ada belasan pendemo yang meninggal dunia karena serangan polisi Myanmar.
Demonstran terlihat mengenakan helm plastik dan perisai darurat untuk berhadapan dengan polisi dan tentara. Kantor hak asasi manusia PBB menginfokan ada belasan pendemo yang meninggal dunia karena serangan polisi Myanmar.
Myanmar berada dalam kekacauan semenjak tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu. Militer menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan umum yang memenangkan partai Aung San Suu Kyi secara telak.
Myanmar berada dalam kekacauan semenjak tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu. Militer menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan umum yang memenangkan partai Aung San Suu Kyi secara telak.
Kudeta tersebut menimbulkan serangkaian aksi demonstrasi besar-besaran. Ratusan ribu orang turun ke jalan.
Kudeta tersebut menimbulkan serangkaian aksi demonstrasi besar-besaran. Ratusan ribu orang turun ke jalan.

Myanmar Semakin Mencekam, 18 Demonstran Anti-kudeta Meninggal

01 Maret 2021 14:59
Naypyidaw: Demonstrasi menolak kudeta di Myanmar semakin mencekam. 18 orang pendemo diduga tewas akibat kekerasan yang dilakukan aparat.

Massa diduga mendapatkan serangkaian serangan dari petugas keamanan Myanmar. Gas air mata, peluru karet, hingga granat setrum diarahkan ke kerumunan massa. Namun, serangan-serangan itu gagal membubarkan massa.

Demonstran terlihat mengenakan helm plastik dan perisai darurat untuk berhadapan dengan polisi dan tentara. Kantor hak asasi manusia PBB menginfokan ada belasan pendemo yang meninggal dunia karena serangan polisi Myanmar.

Beberapa pengunjuk rasa di Yangon tampak dibopong oleh sesama pendemo. Bercak darah berceceran di jalanan. Seorang dokter yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan seorang demonstran pria meninggal dunia dengan luka tembak di dadanya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta militer Myanmar untuk menerima aspirasi masyarakat.

Myanmar berada dalam kekacauan semenjak tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu. Militer menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan umum yang memenangkan partai Aung San Suu Kyi secara telak.

Kudeta tersebut menimbulkan serangkaian aksi demonstrasi besar-besaran. Ratusan ribu orang turun ke jalan. AFP Photo/STR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KHL)

Internasional myanmar politik myanmar aung san suu kyi Kudeta Myanmar