Warga mengevakuasi korban bom bunuh diri di dalam sebuah masjid Syiah di Kunduz, Afghanistan, Jumat, 8 Oktober 2021.
Warga mengevakuasi korban bom bunuh diri di dalam sebuah masjid Syiah di Kunduz, Afghanistan, Jumat, 8 Oktober 2021.
Sebuah serangan bom bunuh diri terhadap jemaah di sebuah masjid Syiah di Kota Kunduz, Afghanistan mengakibatkan sedikitnya 50  orang meninggal dunia. Ini merupakan serangan paling berdarah sejak pasukan AS meninggalkan negara itu.
Sebuah serangan bom bunuh diri terhadap jemaah di sebuah masjid Syiah di Kota Kunduz, Afghanistan mengakibatkan sedikitnya 50 orang meninggal dunia. Ini merupakan serangan paling berdarah sejak pasukan AS meninggalkan negara itu.
Belum ada pihak yang bertanggung jawab terhadap peristiwa yang juga mengakibatkan puluhan korban dari komunitas minoritas terluka tersebut. Tetapi tampaknya dirancang untuk lebih mengacaukan Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.
Belum ada pihak yang bertanggung jawab terhadap peristiwa yang juga mengakibatkan puluhan korban dari komunitas minoritas terluka tersebut. Tetapi tampaknya dirancang untuk lebih mengacaukan Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.
Sebuah sumber medis di Rumah Sakit Provinsi Kunduz mengatakan bahwa 35 orang meninggal dan lebih dari 50 orang terluka telah dibawa ke sana, sementara seorang pekerja di rumah sakit Doctors Without Borders (MSF) melaporkan 15 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Sebuah sumber medis di Rumah Sakit Provinsi Kunduz mengatakan bahwa 35 orang meninggal dan lebih dari 50 orang terluka telah dibawa ke sana, sementara seorang pekerja di rumah sakit Doctors Without Borders (MSF) melaporkan 15 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.

Bom Guncang Masjid Syiah Afghanistan, 50 Meninggal Dunia

08 Oktober 2021 20:20
Jakarta: Sebuah serangan bom bunuh diri terhadap jemaah di sebuah masjid Syiah di Kota Kunduz, Afghanistan mengakibatkan sedikitnya 50  orang meninggal dunia. Ini merupakan serangan paling berdarah sejak pasukan AS meninggalkan negara itu.

Belum ada pihak yang bertanggung jawab terhadap peristiwa yang juga mengakibatkan puluhan korban dari komunitas minoritas terluka tersebut. Tetapi tampaknya dirancang untuk lebih mengacaukan Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.

Kelompok ekstremis Negara Islam (IS), saingan berat Taliban, telah berulang kali menargetkan Syiah dalam upaya untuk membangkitkan kekerasan sektarian di Afghanistan yang mayoritas Sunni.

Matiullah Rohani, direktur budaya dan informasi di Kunduz untuk pemerintahan baru Taliban Afghanistan, mengkonfirmasi kepada AFP bahwa insiden mematikan itu adalah serangan bunuh diri.

Sebuah sumber medis di Rumah Sakit Provinsi Kunduz mengatakan bahwa 35 orang meninggal dan lebih dari 50 orang terluka telah dibawa ke sana, sementara seorang pekerja di rumah sakit Doctors Without Borders (MSF) melaporkan 15 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid sebelumnya mengatakan sejumlah orang yang tidak diketahui telah tewas dan terluka ketika sebuah ledakan terjadi di sebuah masjid Syiah di Kunduz.

Penduduk Kunduz, ibu kota provinsi dengan nama yang sama, mengatakan bahwa ledakan itu menghantam sebuah masjid Syiah selama salat Jumat.

Zalmai Alokzai, seorang pengusaha lokal yang bergegas ke Rumah Sakit Provinsi Kunduz untuk memeriksa apakah dokter membutuhkan donor darah, menggambarkan pemandangan yang mengerikan. "Ambulans akan kembali ke tempat kejadian untuk membawa orang meninggal," katanya.

Seorang pekerja bantuan internasional di rumah sakit MSF di kota itu mengatakan bahwa ada kekhawatiran jumlah korban meninggal bisa bertambah.

"Ratusan orang berkumpul di gerbang utama rumah sakit dan menangisi kerabat mereka, tetapi orang-orang bersenjata Taliban berusaha mencegah kerumunan karena khawatir ledakan lain telah direncanakan," katanya.
 AFP PHOTO/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional teror bom Taliban afghanistan