Duh, Gadis Korban Selamat Gempa Suriah Kini Derita 'Crush Syndrome'

Jakarta: Warga Suriah tergerak akibat nasib seorang gadis pemberani berusia sembilan tahun bernama Sham Sheikh Mohammad yang telah menangkap tragedi, harapan, dan patah hati akibat gempa bumi yang menghancurkan negaranya yang dilanda perang.

"Terperangkap di bawah reruntuhan selama 40 jam, Sham dievakuasi hidup-hidup, tetapi sekarang menghadapi risiko kedua kakinya diamputasi karena kerusakan jaringan akibat luka-lukanya," kata dokternya.

Sham dipuji karena keberaniannya setelah menyenandungkan lagu bersama tim penyelamat White Helmets, yang bekerja selama enam jam untuk membebaskannya dari beton. Adegan-adegan tersebut terekam dan menjadi viral di dunia maya.

"Dia memberi kami kekuatan ketika kami mendengarnya," kata salah satu penyelamat kelompok itu, Mohammed Nasreddine, kepada AFP, mengingat bagaimana mereka akan menyenandungkan lagu yang disebut "Damaskus" bersama.

"Kegembiraan kami tak terlukiskan ketika dia keluar," kata Nasreddine, yang kelompok White Helmets-nya terkenal karena membebaskan orang-orang dari gedung-gedung yang dibom di wilayah yang dikuasai pemberontak di negara itu selama perang saudara Suriah.

Sham, seperti banyak orang yang selamat dari gempa berkekuatan M 7,8 yang menewaskan lebih dari 44.000 orang di seluruh Turki dan Suriah pada 6 Februari, sekarang menderita apa yang oleh dokter disebut crush syndrome.

Ini terjadi pada anggota tubuh yang kekurangan sirkulasi darah terlalu lama dan dimulai dengan rasa sakit yang parah pada ekstremitas yang terkena, yang masih terlihat sehat pada tahap awal.

Dalam kondisi yang dikenal dengan istilah medis rhabdomyolysis, serat otot mati dan terlepas ke aliran darah, dan terkadang menyebabkan gagal ginjal. Pasien pada awalnya tampak dalam kondisi baik sebelum mulai memburuk.

"Inilah yang kami sebut 'senyum kematian'," kata ahli bedah ortopedi Tarek Mustafa, yang menjelaskan bahwa hal itu dapat menyebabkan komplikasi jantung dan komplikasi fatal lainnya. AFP PHOTO/Omar Haj Kadour

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News