Jakarta: Banjir bandang menerjang wilayah Iran selatan, mengakibatkan sedikitnya 22 orang meninggal dan satu lainnya hilang, menyusul hujan lebat di negara yang sebagian besar gersang itu.
Iran telah mengalami kekeringan berulang selama dekade terakhir, tetapi banjir juga menjadi hal biasa biasa, sebuah fenomena yang diperparah ketika hujan deras turun di bumi yang terpanggang matahari.
Video yang diposting di media lokal dan sosial menunjukkan kendaraan terbawa air sungai Roodball di provinsi selatan Fars yang meluap. Satu video menunjukkan orang dewasa menarik seorang anak dari mobil yang terbawa arus ke arah hilir.
Gubernur Estahban, Yousef Kargar, mengatakan sekitar pukul 17.00 kemarin, hujan lebat... di bagian tengah Kabupaten Estahban menyebabkan banjir.
Insiden itu terjadi 174 kilometer (108 mil) timur ibukota Provinsi Shiraz pada akhir pekan musim panas, ketika keluarga cenderung menuju ke daerah yang lebih dingin seperti sungai, danau, dan lembah.
"Sejumlah warga dan wisatawan (dari daerah lain) yang telah pergi ke tepi sungai dan berada di dasar sungai terjebak dalam banjir karena naiknya permukaan air," tambah Kargar.
Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber meminta gubernur Provinsi Fars untuk membuka penyelidikan atas insiden tersebut dan memberikan kompensasi kepada keluarga para korban.
Foto-foto yang dirilis oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran menunjukkan petugas penyelamat berjalan di tanah kering yang retak, sementara yang lain mencari di antara alang-alang. AFP PHOTO/Iranian Red Crescent Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News