Mohammed Abu al-Qumsan menunjukkan foto anak kembarnya yang tewas akibat pengeboman Israel, saat ia berdiri di luar tenda di sebuah kamp pengungsi Palestina di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Mohammed Abu al-Qumsan menunjukkan foto anak kembarnya yang tewas akibat pengeboman Israel, saat ia berdiri di luar tenda di sebuah kamp pengungsi Palestina di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Mohammed Abu al-Qumsan baru saja mengambil akta kelahiran anak kembarnya yang berusia tiga hari ketika ia menerima berita bahwa apartemennya di Gaza telah dibom, yang menewaskan bayi-bayi tersebut dan istrinya.
Mohammed Abu al-Qumsan baru saja mengambil akta kelahiran anak kembarnya yang berusia tiga hari ketika ia menerima berita bahwa apartemennya di Gaza telah dibom, yang menewaskan bayi-bayi tersebut dan istrinya.

Bayi Kembar Palestina Tewas Dibom Israel Saat Sang Ayah Ambil Akta Kelahirannya

16 Agustus 2024 08:18
Kota Gaza: Bayi kembar Palestina yang baru lahir, tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza tengah pada Selasa, 13 Agustus 2024, saat ayah mereka pergi untuk mengambil akta kelahiran mereka.

Dua bayi tersebut lahir pada Sabtu, 10 Agustus di Kota Deir al-Balah, namun serangan Israel ke apartemen mereka menghancurkan kebahagiaan keluarga yang baru saja menyaksikan kelahiran bayi kembar tersebut.

"Saya baru saja mendapatkan akta kelahiran untuk bayi kembar saya, Aysel dan Asser," kata ayah mereka, Mohammed Abu al-Qumsan, kepada Anadolu sambil meneteskan air mata.

"Mereka lahir pada tanggal 10 Agustus. Saya sedang berada di luar rumah, menyelesaikan urusan administrasi, dan kemudian saya mendapat telepon... Saya tidak menyangka akan menemukan mereka semua telah tiada."

Mohammed dan istrinya, Jumana Arafa, yang telah mengungsi dari Gaza utara, menyambut kelahiran bayi kembar mereka setelah melalui proses persalinan sesar. Hati mereka dipenuhi dengan kegembiraan dan pasangan itu menantikan masa depan bersama dua anak kecil mereka.

Saat bergegas keluar pada Selasa pagi untuk mengambil akta kelahiran anak-anaknya, dia menerima panggilan telepon yang menghancurkan hatinya, yang memberitahukan bahwa penyerang Israel telah menargetkan apartemen tempat keluarganya tinggal.

Dengan hati yang berdebar dan rasa takut yang mendalam, Mohammed bergegas ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir al-Balah, dimana dia menemukan kenyataan terburuknya telah terkonfirmasi.

Tersungkur dalam kesedihan saat melihat keluarganya berkumpul di luar kamar mayat, Mohammad menyadari bahwa istrinya dan bayi kembar mereka termasuk di antara para korban.

"Aysel dan Asser adalah awal dan akhir dari kebahagiaan saya. Kebahagiaan saya tidak lengkap, dan sekarang semuanya hilang," katanya. AFP PHOTO/Bashar Taleb

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Israel Serang Gaza Palestina Israel