Foto dari Auckland Rescue Helicopter Trust menunjukkan abu dan puing-puing yang menyelimuti gunung berapi di White Island, di lepas pantai utara Selandia Baru, sehari setelah meletus.

Delapan orang masih hilang, diduga tewas, sehari setelah gunung berapi di lepas pantai White Island, Selandia Baru, meletus dan menewaskan sedikitnya lima orang serta melukai 30 orang lainnya.

Petugas Kepolisian Waikato Bruce Bird mengatakan 47 orang diketahui berkunjung ke pulau tersebut pada Senin, 9 Desember 2019. Lima di antaranya dipastikan meninggal dan delapan lainnya hilang. Sementara itu, sebanyak 31 orang berada di rumah sakit dan tiga lainnya sudah diperbolehkan pulang.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan kepada awak media di Whakatane, kota di dekat objek wisata White Island, bahwa menurut pemantauan dari udara tidak terlihat ada tanda-tanda kehidupan. "Kini jelas bahwa ada dua kelompok di pulau tersebut - mereka yang dapat dievakuasi dan mereka yang berada dekat dengan letusan," katanya.

Pascagunung Meletus, Tak Ada Tanda Kehidupan di White Island Di antara korban yang hilang adalah wisatawan dari Australia, Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, dan Malaysia, serta warga Selandia Baru yang bertindak sebagai pemandu wisata. "Bagi mereka yang kehilangan keluarga dan teman, kami turut bersedih atas keadaan ini," kata Ardern.