Jakarta: Paul Kagame dilantik pada Minggu, 11 Agustus 2024 sebagai Presiden Rwanda untuk masa jabatan keempatnya setelah menang telak dalam pemilihan umum bulan lalu.
Kepala Hakim negara Afrika Timur, Faustin Nteziryayo, memimpin upacara sumpah jabatan di Stadion Amahoro yang penuh sesak di ibu kota Kigali, yang dihadiri oleh beberapa pemimpin Afrika.
Kagame berjanji untuk tetap setia kepada negara, membela Konstitusi dan hukum, menjaga perdamaian dan kedaulatan nasional, serta memperkuat persatuan nasional.
Kagame, yang mencalonkan diri di bawah bendera Front Patriotik Rwanda (RPF) yang berkuasa dalam pemilihan pada 15 Juli, menang dengan lebih dari 99 persen suara.
Dia mengalahkan pesaingnya Frank Habineza dari Partai Hijau Demokrat Rwanda (oposisi) dan kandidat independen Philippe Mpayimana. Keduanya secara kolektif menerima kurang dari satu persen suara, masing-masing 0,53 persen dan 0,32 persen.
Badan pemilu melaporkan tingkat partisipasi pemilih sebesar 98 persen di antara sekitar 9 juta pemilih yang memenuhi syarat.
Dalam pidato pelantikannya, Kagame menyoroti peran semangat persatuan negara dalam kemenangannya.
"Proses politik kita dirancang untuk memperbarui dan memperdalam persatuan kita," katanya.
Kagame (66) mencalonkan diri kembali setelah amandemen konstitusi tahun 2015 yang memungkinkan dia mencalonkan diri untuk tiga masa jabatan lagi dan memberinya lampu hijau untuk mengejar masa jabatan ketiga selama tujuh tahun pada tahun 2017.
Namun, Konstitusi yang telah diamandemen tersebut mempersingkat batas masa jabatan presiden menjadi lima tahun mulai tahun 2024. AFP PHOTO/Guillem Sartorio/Ludovic Marin Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News