Wuhan: Tim ahli yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki asal-usul pandemi covid-19, mengunjungi sebuah rumah sakit di Wuhan, Tiongkok pada Jumat, 29 Januari 2021. RS tersebut merupakan salah satu fasilitas yang pertama merawat pasien covid-19 pada awal-awal wabah.
"Kunjungan lokasi pertama yang sangat penting. Kami berada di rumah sakit yang merawat beberapa kasus covid-19 yang pertama diketahui, bertemu dengan dokter dan staf sesungguhnya yang melakukan pekerjaan ini, melakukan diskusi terbuka tentang detail pekerjaan mereka," tulis seorang anggota tim WHO, Peter Daszak, di Twitter.
Setelah bertemu dengan para ilmuwan Tiongkok sehari sebelumnya, tim tersebut berangkat ke Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok dan Barat Terpadu di Provinsi Hubei.
Zhang Jixian, direktur departemen pernapasan dan perawatan kritis RS tersebut, telah dikutip oleh media pemerintah sebagai orang pertama yang melaporkan virus korona. Zhang pada akhir 2019 merawat pasangan lansia, yang hasil pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) mereka menunjukkan perbedaan dari pneumonia biasa.
Tim tersebut mulai bekerja pada Kamis, 28 Januari 2021, setelah menjalani masa karantina yang diwajibkan pemerintah setempat. Mereka berencana mengunjungi laboratorium, pasar, dan RS selama dua minggu tersisa di Wuhan, tempat virus korona pertama kali diidentifikasi pada akhir 2019.
Sementara rencana perjalanan pasti belum diumumkan, WHO mengatakan timnya berencana mengunjungi pasar makanan laut di pusat wabah awal serta Institut Virologi Wuhan. Satu hipotesis, yang ditolak oleh Tiongkok, adalah bahwa wabah tersebut disebabkan oleh kebocoran di laboratorium pemerintah.
Penyelidikan yang dipimpin WHO di Wuhan sempat tertunda akibat kekhawatiran atas akses dan konflik antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS), yang menuduh Beijing menyembunyikan tingkat keparahan awal wabah. AS juga mengkritik ketentuan kunjungan, yang juga dijalani para ahli Tiongkok dalam melakukan tahap pertama penelitian.
Tim penyelidik sebelumnya direncanakan untuk tiba di Wuhan pada awal Januari. Penundaan kunjungan mereka itu mengundang kritik publik yang jarang dilakukan kepala WHO, badan kesehatan dunia yang dituduh mantan presiden AS Donald Trump berpihak ke Tiongkok.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian, mengatakan pada Jumat bahwa WHO dan para ahli negaranya bekerja sama untuk melacak asal-usul virus, tetapi menekankan bahwa misi tersebut bukanlah penyelidikan. "Itu adalah bagian dari penelitian global, bukan penyelidikan," kata Zhao.
Tiongkok telah mendorong gagasan bahwa virus itu ada di luar negeri sebelum ditemukan di Wuhan. Media pemerintah melaporkan keberadaan virus pada kemasan makanan beku impor, juga mengutip makalah ilmiah yang menyebutkan bahwa virus itu telah beredar di Eropa pada 2019.
Kemenlu Tiongkok juga mengisyaratkan bahwa penutupan tiba-tiba yang dilakukan pada laboratorium tentara AS di Fort Detrick di Maryland pada Juli 2019 memiliki kaitan dengan pandemi. AFP PHOTO/Hector Retamal Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News