Idlib: Enam anak termasuk di antara delapan warga sipil yang meninggal oleh tembakan artileri rezim di Idlib, barat laut Suriah pada Sabtu, 3 Juli 2021.
"Penembakan pada Sabtu pagi itu juga melukai 16 lainnya di beberapa lokasi di daerah Jabal al-Zawiya di selatan benteng," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menambahkan, penembakan itu mengakibatkan satu keluarga di Desa Iblin yang terdiri dari seorang pria, istrinya, dan tiga anak mereka meninggal, dua anak di Desa Balyun, dan satu anak lagi di Desa Balshun.
Di Iblin, seorang fotografer AFP melihat jenazah keluarga itu tiba di apotek kesehatan, terbungkus selimut wol dan katun.
"Perawat dan lainnya menyiapkan jenazah untuk dimakamkan, membersihkan jenazah berlumuran darah seorang anak laki-laki sebelum membungkusnya dengan kain kasa," katanya.
Korban meninggal hari Sabtu adalah salah satu yang terbanyak sejak gencatan senjata internasional mulai berlaku pada Maret 2020 untuk melindungi benteng yang didominasi jihadis dari serangan rezim.
Tetapi pelanggaran gencatan senjata, yang ditengahi oleh sekutu rezim Rusia dan pendukung pemberontak Turki, relatif sering terjadi, karena pasukan pemerintah terus menekan daerah kantong pemberontak.
Dalam beberapa minggu terakhir, pesawat tempur Rusia telah menggempur wilayah Idlib selatan bersamaan dengan penembakan artileri oleh pasukan rezim.
Perang di Suriah telah menewaskan hampir 500.000 orang sejak dimulai pada 2011, ditambah penindasan brutal terhadap demonstrasi damai. AFP PHOTO/Abdulaziz Ketaz/Omar Haj Kadour Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News