41 Migran Hilang setelah Kapal Tenggelam di Mediterania

Jakarta: Empat puluh satu migran termasuk tiga anak dikhawatirkan tewas setelah kapal karam pekan lalu di Mediterania, kata badan-badan PBB, mengutip empat korban selamat yang dibawa ke pulau Lampedusa, Italia, Rabu, 9 Agustus 2023.

Kapal logam mereka terbalik dalam cuaca buruk pada Kamis malam hingga Jumat setelah berangkat dari pelabuhan Sfax, Tunisia, kata pernyataan bersama dari badan-badan PBB untuk pengungsi, anak-anak dan migrasi.

Para penyintas seorang anak laki-laki berusia 13 tahun sendirian, seorang wanita dan dua pria diselamatkan oleh sebuah kapal dagang dan dibawa ke Lampedusa oleh penjaga pantai Italia, kata mereka.

Dalam pernyataan terpisah, Palang Merah Italia, yang mengelola pusat penerimaan migran di pulau itu, mengatakan keempatnya dalam keadaan sehat.

Mereka mengatakan mereka berasal dari Pantai Gading dan Guinea, dan tidak terkait dengan para migran yang hilang itu, katanya.

Keempatnya berhasil selamat dari kecelakaan kapal dengan mengapung di ban dalam, sebelum mencapai perahu lain di laut.

Bangkai kapal itu adalah salah satu dari beberapa insiden mematikan yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir setelah periode cuaca buruk.

Para pejabat pada Senin melaporkan bahwa 16 migran tewas dalam bangkai kapal di lepas pantai Tunisia dan Sahara Barat.

Dan pada hari Minggu, badan migrasi PBB, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), mengatakan sedikitnya 30 orang hilang setelah dua kapal karam di Lampedusa.

Pulau kecil, yang terletak hanya 90 mil (sekitar 145 kilometer) dari Tunisia, adalah pelabuhan panggilan pertama bagi banyak migran yang berangkat dari Afrika Utara ke Eropa.

Tetapi banyak dari mereka tidak bertahan, membuat migran Mediterania Tengah menjadi yang paling mematikan di dunia. AFP PHOTO/Italian Coastguard

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News