Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) menyampaikan pidato dalam pembukaan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat, 8 Juli 2022.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) menyampaikan pidato dalam pembukaan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat, 8 Juli 2022.
Retno Marsudi menegaskan bahwa G20 harus menjadi solusi untuk berbagai tantangan global.
Retno Marsudi menegaskan bahwa G20 harus menjadi solusi untuk berbagai tantangan global. "Hanya dengan begitu G20 dapat menjadi relevan dan bermanfaat bagi dunia, tidak hanya para anggotanya," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Retno menyebutkan masalah yang dihadapi dunia saat ini, antara lain krisis pangan dan energi yang dipicu perang di Ukraina serta pandemi covid-19 yang belum juga usai.
Dalam pertemuan tersebut, Retno menyebutkan masalah yang dihadapi dunia saat ini, antara lain krisis pangan dan energi yang dipicu perang di Ukraina serta pandemi covid-19 yang belum juga usai. "Tantangan global membutuhkan solusi global. Tetapi sejujurnya kita tidak dapat menyangkal bahwa semakin sulit bagi dunia untuk duduk bersama," tutur Retno.
Dia mengatakan bahwa semua negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mewujudkan multilateralisme, di mana semua negara berdiri di atas pijakan yang sama dan diperlakukan sama.
Dia mengatakan bahwa semua negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mewujudkan multilateralisme, di mana semua negara berdiri di atas pijakan yang sama dan diperlakukan sama.
Untuk itu, Presidensi G20 Indonesia mengundang untuk pertama kalinya perwakilan dari negara-negara berkembang dan negara pulau kecil, di antaranya anggota Pacific Island Forum dan Caribbean Community serta Uni Afrika.
Untuk itu, Presidensi G20 Indonesia mengundang untuk pertama kalinya perwakilan dari negara-negara berkembang dan negara pulau kecil, di antaranya anggota Pacific Island Forum dan Caribbean Community serta Uni Afrika.
"Karena di dunia yang terpolarisasi ini, kepentingan mereka juga penting dan keprihatinan mereka juga menjadi perhatian kita," kata Retno.

Foto: Pidato Retno Marsudi di Pembukaan Pertemuan G20

08 Juli 2022 13:22
Nusa Dua: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa G20 harus menjadi solusi untuk berbagai tantangan global.

"Hanya dengan begitu G20 dapat menjadi relevan dan bermanfaat bagi dunia, tidak hanya para anggotanya," kata Retno ketika menyampaikan pidato pembukaan Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign Ministers Meeting/FMM) di Nusa Dua, Bali, Jumat, 8 Juli 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyebutkan masalah yang dihadapi dunia saat ini, antara lain krisis pangan dan energi yang dipicu perang di Ukraina serta pandemi covid-19 yang belum juga usai.

Dampak dari perang tersebut juga dirasakan oleh negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah, dengan pertumbuhan global diproyeksikan melambat menjadi 2,9 persen pada 2022 dan inflasi dapat mencapai 8,7 persen untuk negara berkembang.

Karena itu, Indonesia sebagai Presiden G20 memilih mengangkat isu multilateralisme dalam FMM guna menegaskan pentingnya kerja sama antarnegara untuk merespons tantangan global.

"Tantangan global membutuhkan solusi global. Tetapi sejujurnya kita tidak dapat menyangkal bahwa semakin sulit bagi dunia untuk duduk bersama," tutur Retno.

Dia mengatakan bahwa semua negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mewujudkan multilateralisme, di mana semua negara berdiri di atas pijakan yang sama dan diperlakukan sama.

Untuk itu, Presidensi G20 Indonesia mengundang untuk pertama kalinya perwakilan dari negara-negara berkembang dan negara pulau kecil, di antaranya anggota Pacific Island Forum dan Caribbean Community serta Uni Afrika.

"Karena di dunia yang terpolarisasi ini, kepentingan mereka juga penting dan keprihatinan mereka juga menjadi perhatian kita," kata Retno.

G20 adalah sebuah platform multilateral strategis yang menghubungkan 20 ekonomi utama dunia dan memegang peran strategis dalam mengamankan masa depan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi global.

G20 terdiri dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. AFP PHOTO/Dita Alangkara/Willy Kurniawan/Stefani Reynolds

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional menlu retno lp marsudi G20 bali Pertemuan G20 Presidensi G20