Petugas kepolisian melakukan investigasi di lokasi kejadian penembakan terhadap reporter kriminal Belanda, Peter R.de Vries, di sebuah jalan di Amsterdam, Selasa, 6 Juli 2021 waktu setempat.
Petugas kepolisian melakukan investigasi di lokasi kejadian penembakan terhadap reporter kriminal Belanda, Peter R.de Vries, di sebuah jalan di Amsterdam, Selasa, 6 Juli 2021 waktu setempat.
Reporter kriminal terkemuka, Peter R. de Vries, yang dikenal karena karyanya dalam mengungkap dunia bawah tanah Belanda, ditembak di sebuah jalan di Amsterdam, Selasa, 6 Juli 2021. Dia mengalami luka parah dan dirawat di rumah sakit.
Reporter kriminal terkemuka, Peter R. de Vries, yang dikenal karena karyanya dalam mengungkap dunia bawah tanah Belanda, ditembak di sebuah jalan di Amsterdam, Selasa, 6 Juli 2021. Dia mengalami luka parah dan dirawat di rumah sakit.
"Peter R. de Vries ditembak jatuh di Lange Leidsedwarsstraat," kata polisi dalam sebuah pernyataan, mengacu pada jalan di dekat salah satu alun-alun kota terbesar, di mana dia berada di studio televisi pada malam sebelumnya. "Dia dibawa ke rumah sakit terdekat dalam kondisi serius."
Saksi mata menyatakan bahwa korban ditembak hingga lima kali termasuk satu kali di kepala. Sementara Wali Kota Amsterdam Femke Halsema mengatakan pada konferensi pers bahwa pria berusia 64 tahun itu tengah berjuang untuk hidupnya.
Saksi mata menyatakan bahwa korban ditembak hingga lima kali termasuk satu kali di kepala. Sementara Wali Kota Amsterdam Femke Halsema mengatakan pada konferensi pers bahwa pria berusia 64 tahun itu tengah berjuang untuk hidupnya.
De Vries pernah memenangkan Penghargaan Emmy internasional pada 2008 untuk karyanya yang menyelidiki hilangnya remaja Natalee Holloway di Aruba pada 2005.
De Vries pernah memenangkan Penghargaan Emmy internasional pada 2008 untuk karyanya yang menyelidiki hilangnya remaja Natalee Holloway di Aruba pada 2005.

Duh, Reporter Kriminal Terkemuka Belanda Ditembak 5 Kali

07 Juli 2021 14:34
Amsterdam: Reporter kriminal terkemuka, Peter R. de Vries, yang dikenal karena karyanya dalam mengungkap dunia bawah tanah Belanda, ditembak di sebuah jalan di Amsterdam, Selasa, 6 Juli 2021. Dia mengalami luka parah dan dirawat di rumah sakit.
  
"Peter R. de Vries ditembak jatuh di Lange Leidsedwarsstraat," kata polisi dalam sebuah pernyataan, mengacu pada jalan di dekat salah satu alun-alun kota terbesar, di mana dia berada di studio televisi pada malam sebelumnya. "Dia dibawa ke rumah sakit terdekat dalam kondisi serius."

Saksi mata menyatakan bahwa korban ditembak hingga lima kali termasuk satu kali di kepala. Sementara Wali Kota Amsterdam Femke Halsema mengatakan pada konferensi pers bahwa pria berusia 64 tahun itu tengah berjuang untuk hidupnya.
  
Polisi telah menutup daerah itu ketika kerumunan orang berkumpul di dekat lokasi di mana insiden itu terjadi.
  
Seorang tersangka penembak ditangkap tak lama kemudian, surat kabar Algemeen Dagblad melaporkan, mengutip sumber anonim.
  
Polisi mengatakan mereka tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal laporan itu tetapi mereka berharap untuk menyampaikan kabar terbaru kepada publik pada Selasa malam.
  
Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan pada konferensi pers di Den Haag bahwa serangan itu mengejutkan dan tak terbayangkan.

"Ini adalah serangan terhadap jurnalis pemberani dan lebih jauh lagi serangan terhadap kebebasan pers, yang sangat penting bagi demokrasi dan supremasi hukum kita," katanya.
  
De Vries, 64, adalah sosok yang terkenal di Belanda, baik sebagai komentator di program kejahatan televisi dan reporter kriminal dengan sumber di penegakan hukum dan dunia bawah.
  
De Vries pernah memenangkan Penghargaan Emmy internasional pada 2008 untuk karyanya yang menyelidiki hilangnya remaja Natalee Holloway di Aruba pada 2005.

De Vries dikenal di Belanda untuk pekerjaan investigasi pada kasus yang tak terhitung jumlahnya, terutama setelah penculikan raja bir Freddy Heineken pada 1983.

De Vries telah menjadi sasaran ancaman dari dunia kriminal di masa lalu sehubungan dengan beberapa kasus.

Pada 2013 Willem Holleeder, penculik Heineken, dihukum karena membuat ancaman terhadap De Vries. Holleeder saat ini menjalani hukuman seumur hidup karena keterlibatannya dalam lima pembunuhan.
  
Pada 2019, Ridouan Taghi, yang saat ini diadili karena pembunuhan dan perdagangan narkoba, mengambil langkah yang tidak biasa dengan membuat pernyataan publik yang menyangkal laporan bahwa dia telah mengancam akan membunuh De Vries.
  
De Vries telah bertindak sebagai penasihat, tetapi bukan sebagai pengacara, untuk saksi negara yang diidentifikasi sebagai Nabil B. saat bersaksi dalam kasus melawan Taghi dan rekan-rekannya.
  
Pengacara Nabil B. sebelumnya ditembak dan dibunuh di jalan Amsterdam pada September 2019. AFP PHOTO/ANP/Laurens Bosch/Bas Czerwinski  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional liga belanda Kekerasan terhadap Wartawan