Jakarta: Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai tiba di Pakistan untuk bergabung dengan perdana menteri negara itu saat meluncurkan konferensi global untuk mempromosikan pendidikan anak perempuan di dunia Muslim.
Malala mengatakan merasa terhormat dan terharu saat tiba kembali di negara asalnya, Pakistan, pada hari Sabtu, 11 Januari 2025, untuk menghadiri pertemuan puncak tentang pendidikan bagi anak perempuan di dunia Muslim.
"Saya benar-benar merasa tersanjung, terharu, dan bahagia bisa kembali ke Pakistan," katanya kepada AFP saat tiba di konferensi di ibu kota Islamabad bersama orang tuanya.
Pertemuan puncak tersebut mempertemukan para pemimpin pendidikan dari negara-negara mayoritas Muslim, tetapi telah dicemooh oleh negara tetangga Pakistan, Afghanistan -- satu-satunya negara di dunia di mana anak perempuan dilarang bersekolah.
"Dunia Muslim termasuk Pakistan menghadapi tantangan besar dalam memastikan akses pendidikan yang adil bagi anak perempuan," kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif pada pembukaan pertemuan puncak tersebut, yang didukung oleh Liga Muslim Dunia.
"Menolak pendidikan bagi anak perempuan sama saja dengan menolak suara dan pilihan mereka, sekaligus merampas hak mereka untuk masa depan yang cerah."
Menteri Pendidikan Khalid Maqbool Siddiqui mengatakan kepada AFP bahwa pemerintah telah memberikan undangan ke Afghanistan, tetapi tidak seorang pun yang hadir di konferensi tersebut.
Yousafzai, yang ditembak oleh militan Taliban Pakistan pada tahun 2012 saat masih sekolah, dijadwalkan berpidato di konferensi tersebut pada hari Minggu, 12 Januari. AFP PHOTO/Zain Zaman Janjua Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News