Kota Vatikan: Paus Fransiskus menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban ledakan pelabuhan Beirut, Lebanon, pada 2020 dalam sebuah pertemuan di Vatikan pada Senin, 26 Agustus 2024.
Dia mengungkapkan bahwa berada di tengah orang-orang yang kehilangan kerabat terkasih mereka membuatnya sangat terharu.
Fransiskus mengatakan terus mendoakan mereka dan kerabat yang telah meninggal, seraya mengenang semua yang tewas dalam peristiwa tragis itu. Dia juga menyoroti keinginan bersama untuk menguak kebenaran dan keadilan di balik tragedi itu.
Fransiskus juga menyampaikan belasungkawa atas kematian orang-orang yang tak bersalah akibat perang di Beirut, juga Palestina dan Israel. Dia mengatakan bahwa Lebanon menjadi salah satu negara yang menanggung akibat dari konflik-konflik yang terjadi di Timur Tengah.
Menurut pemimpin Gereja Katolik itu, perang tidak pernah membawa kebaikan, tetapi justru menciptakan keadaan yang lebih buruk. Fransiskus juga menyampaikan harapannya agar perdamaian tercipta di Lebanon dan Timur Tengah.
Dia menekankan bahwa Lebanon seharusnya tetap menjadi sebuah proyek perdamaian, di mana masyarakat hidup harmonis, kepentingan bersama lebih diutamakan, dan beragam penganut agama bersatu dalam semangat persaudaraan.
Pelabuhan Beirut diguncang ledakan besar pada 4 Agustus 2020 yang menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai 6.500 lainnya.
Sekitar 50.000 tempat tinggal di sekitarnya rusak dengan total kerugian diperkirakan mencapai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp231 triliun).
Peristiwa itu dianggap sebagai ledakan non-nuklir terbesar yang pernah tercatat. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News