Gambar yang diambil pada Selasa, 15 Oktober 2024 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melalui KNS pada Kamis, 17 Oktober, menunjukkan saat tentara Korea Utara meledakkan jalan dan rel kereta api yang menghubungkan ke Korea Selatan, di lokasi yang belum dikonfirmasi di Korea Utara.
Gambar yang diambil pada Selasa, 15 Oktober 2024 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melalui KNS pada Kamis, 17 Oktober, menunjukkan saat tentara Korea Utara meledakkan jalan dan rel kereta api yang menghubungkan ke Korea Selatan, di lokasi yang belum dikonfirmasi di Korea Utara.
Korea Utara mengonfirmasi bahwa mereka telah meledakkan beberapa ruas jalan dan rel kereta api yang menuju ke Korea Selatan, menyebutnya sebagai negara yang bermusuhan, media pemerintah Korea Utara melaporkan pada Rabu, 16 Oktober.
Korea Utara mengonfirmasi bahwa mereka telah meledakkan beberapa ruas jalan dan rel kereta api yang menuju ke Korea Selatan, menyebutnya sebagai negara yang bermusuhan, media pemerintah Korea Utara melaporkan pada Rabu, 16 Oktober.
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya hanya melepaskan tembakan sebagai tanggapan terhadap ledakan tersebut sebagai cara membela diri dan sebagai peringatan terhadap tindakan yang mereka yakini mungkin melanggar Perjanjian Gencatan Senjata.
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya hanya melepaskan tembakan sebagai tanggapan terhadap ledakan tersebut sebagai cara membela diri dan sebagai peringatan terhadap tindakan yang mereka yakini mungkin melanggar Perjanjian Gencatan Senjata.
Seorang pejabat Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan bahwa Korut mungkin membangun tembok beton di atas jalan yang diledakkannya sebagai cara untuk menyingkirkan tanda-tanda penyatuan kedua negara.
Seorang pejabat Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan bahwa Korut mungkin membangun tembok beton di atas jalan yang diledakkannya sebagai cara untuk menyingkirkan tanda-tanda penyatuan kedua negara.

Penampakan Korut Ledakkan Jalan Perbatasan dengan Korsel

17 Oktober 2024 14:53
Jakarta: Korea Utara meledakkan dua ruas jalan yang menghubungkan bagian utara dan selatan Semenanjung Korea, Selasa, 15 Oktober 2024. Korea Utara diduga akan mendirikan tembok perbatasan setelah di lokasi yang diledakkan tersebut.
  
"Militer Korea Utara melakukan peledakan, yang diduga ditujukan untuk memutus jalan Gyeongui dan Donghae, sekitar tengah hari dan melakukan kegiatan tambahan menggunakan peralatan berat," menurut pernyataan Kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) yang dikutip oleh kantor berita Yonhap.

Ledakan itu terjadi hanya 10 meter dari garis demarkasi yang setara dengan perbatasan, menurut laporan itu.

Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya hanya melepaskan tembakan sebagai tanggapan terhadap ledakan tersebut sebagai cara membela diri dan sebagai peringatan terhadap tindakan yang mereka yakini mungkin melanggar Perjanjian Gencatan Senjata, demikian bunyi laporan tersebut.

JCS menyebutkan bahwa Korea Selatan meminjamkan Korea Utara material dan peralatan senilai hampir 133 juta dolar AS (sekitar Rp2 triliun) untuk membangun jalan yang sekarang rusak itu. Mereka menyebut Pyongyang masih bertanggung jawab untuk membayar kembali pinjaman tersebut.

Seorang pejabat JCS mengatakan bahwa Korut mungkin membangun tembok beton di atas jalan yang diledakkannya sebagai cara untuk menyingkirkan tanda-tanda penyatuan kedua negara.

Pekan lalu, Korut mengumumkan niatnya untuk memisahkan sepenuhnya wilayahnya, dengan mengatakan bahwa mereka telah memperingatkan Amerika Serikat khususnya untuk menghindari kesalahan penilaian dan konflik yang tidak disengaja.

Pyongyang melihat kerja sama militer Seoul yang erat dengan militer AS sebagai ancaman terhadap keamanannya sendiri.

Pada 2020, Korut mengebom kantor penghubung bersama antar-Korea di perbatasan yang beroperasi di bawah naungan kementerian penyatuan, sebagai tanggapan atas penerbangan massal balon berisi selebaran propaganda anti-Pyongyang dari seberang perbatasan. Sumber: Sputnik-OANA

Foto: KCNA via KNS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional korea utara Korea Selatan Kim Jong-un