Keluarga berduka atas kematian Fatima Abdullah, gadis berusia 10 tahun, yang tewas setelah ratusan penyeranta (pager) meledak dalam gelombang mematikan di Lebanon.
Keluarga berduka atas kematian Fatima Abdullah, gadis berusia 10 tahun, yang tewas setelah ratusan penyeranta (pager) meledak dalam gelombang mematikan di Lebanon.
Fatima Abdullah, bocah perempuan berusia delapan tahun, dengan penuh semangat mengulang pelajaran setelah hari pertamanya di sekolah di desa Saraain El Faouqa, Lembah Bekaa, Lebanon. Meskipun negaranya tengah dilanda konflik, ia menyimpan harapan besar untuk tetap mengikuti sekolah di tahun ajaran baru.
Fatima Abdullah, bocah perempuan berusia delapan tahun, dengan penuh semangat mengulang pelajaran setelah hari pertamanya di sekolah di desa Saraain El Faouqa, Lembah Bekaa, Lebanon. Meskipun negaranya tengah dilanda konflik, ia menyimpan harapan besar untuk tetap mengikuti sekolah di tahun ajaran baru.
Namun, sayangnya suasana kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Penyeranta (pager) milik ayahnya meledak saat sedang dipegangnya, merenggut nyawa Fatima yang masih muda serta menghancurkan mimpi-mimpi bahagianya.
Namun, sayangnya suasana kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Penyeranta (pager) milik ayahnya meledak saat sedang dipegangnya, merenggut nyawa Fatima yang masih muda serta menghancurkan mimpi-mimpi bahagianya.
Fatima kini menjadi simbol penderitaan Lebanon, dengan pengguna media sosial yang membagikan nama dan fotonya secara luas, menjadikannya wajah yang paling dikenal di antara para korban ledakan tersebut.
Fatima kini menjadi simbol penderitaan Lebanon, dengan pengguna media sosial yang membagikan nama dan fotonya secara luas, menjadikannya wajah yang paling dikenal di antara para korban ledakan tersebut.

Ledakan Pager Buyarkan Masa Depan Bocah Cilik Fatima

19 September 2024 11:35
Beirut: Fatima Abdullah, bocah perempuan berusia delapan tahun, dengan penuh semangat mengulang pelajaran setelah hari pertamanya di sekolah di desa Saraain El Faouqa, Lembah Bekaa, Lebanon.

Meskipun negaranya tengah dilanda konflik, ia menyimpan harapan besar untuk tetap mengikuti sekolah di tahun ajaran baru.

Namun, sayangnya suasana kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Penyeranta (pager) milik ayahnya meledak saat sedang dipegangnya, merenggut nyawa Fatima yang masih muda serta menghancurkan mimpi-mimpi bahagianya.

Fatima adalah salah satu dari 12 korban yang kehilangan nyawa pada Selasa, 17 September akibat ledakan langka dan dahsyat yang melibatkan ribuan perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai pager, mengguncang Lebanon di tengah ketegangan yang disebabkan oleh serangan artileri dan drone Israel setiap hari, serta ancaman invasi.

Teman dan keluarganya mengenang Fatima dengan duka mendalam, menggambarkannya sebagai anak yang cerdas dan dicintai, dengan cita-cita besar untuk masa depan.

Fatima kini menjadi simbol penderitaan Lebanon, dengan pengguna media sosial yang membagikan nama dan fotonya secara luas, menjadikannya wajah yang paling dikenal di antara para korban ledakan tersebut.

Warga Desa Saraain El Faouqa mengantarkan kepergian Fatima dalam sebuah upacara peringatan yang mengharukan pada Rabu.

Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Alabiad, mengumumkan bahwa Mohammad Bilal King, anak berusia 11 tahun, juga termasuk di antara korban ledakan pager.

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel bertanggung jawab atas ledakan ribuan perangkat pager tersebut, bersumpah akan melakukan pembalasan atas kematian 12 orang, termasuk dua anak, serta melukai sekitar 2.800 lainnya. Dok. Antara

Foto: AFP PHOTO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Lebanon Ledakan